Strategi Pengusaha Brownies Tetap Eksis di Bali

8 November 2024 16:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengusaha Muda di Bali Raih Omzet Rp 1 Miliar Lewat Brownies. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengusaha Muda di Bali Raih Omzet Rp 1 Miliar Lewat Brownies. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengusaha Putu Metta Puspita Dewi (20) memiliki beberapa tantangan dalam mempertahankan bisnis brownies selama enam tahun ini. Persaingan bisnis roti semakin sengit usai pandemi COVID-19 di Kota Denpasar, Bali. Apalagi, toko-toko roti dan kafe tengah menjamur di Pulau Dewata. Varian roti yang ditawarkan juga hampir mirip. Metta terpaksa memutar otak memastikan bisnisnya tetap tumbuh dan berkembang di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
Brownies itu dijual dengan merek Orlenalycious. Orlenalycious menyediakan 22 varian brownies. Beberapa di antaranya adalah kitkat almond chocochips, blueberry cheese, dan nutella ovomaltine.
"Di sini makin banyak yang jual brownies dan cara mereka inovasi kadang mirip-mirip sama kita kita jadi Bench marck," kata Metta kepada kumparan, Senin (14/10).
Metta berbagi strategi agar tetap eksis selama enam tahun belakangan. Yakni, mempersiapkan tagline mewakili produk. Metta memutuskan Orlenalycious mengusung tagline "bites of happiness".
Metta berharap melalui tagline itu setiap customer memperoleh kebahagiaan baik melalui pelayanan karyawan hingga saat membeli brownies itu.
Metta menetapkan standar ketat kepada karyawannya dalam melayani pelanggan agar kebahagiaan yang dimaksud dalam tagline dirasakan pelanggan. Kebahagiaan ini dimulai dari menyapa, menyampaikan jenis produk, mengemas hingga menyajikan brownies.
ADVERTISEMENT
"Menjaga biar ada standar operasional berjalan ini susah mesti dikontrol," kata Metta.
Metta selalu menyelipkan kartu ucapan "bites of happiness" di setiap boks roti yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini sebagai pengingat pelanggan pernah membeli kue di Orlenalycious.
"Kami berikan card sebagai tanda terima kasih, thank you ya sudah beli Orlena semoga kamu happy dan kami juga selalu sampaikan hal itu setiap chatting atau service customer. Jadi customer ingat kami," ujar Metta.
Metta tak lupa mengajak pelanggan berinteraksi saat melakukan uji tes atau trial and error dalam meluncurkan produk baru. Dia berharap saat pelanggan memberikan saran dan masukan dapat menumbuhkan kedekatan dengan Orlenalycious.
"Jadi customer dianggap oleh Orlenalycious, " ujarnya.
Pengusaha Muda di Bali Raih Omzet Rp 1 Miliar Lewat Brownies. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Metta menempatkan tagar tersebut disetiap konten promosi di media sosial, sehingga tagline tersebut terngiang pada ingatan masyarakat. "Kalau lihat kata bites of happiness itu jadi ingat Orlenalycious," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dalam mengembangkan produk, Metta melakukan evaluasi dan riset terhadap brownies yang terjual dan minat atau tren pasar. Salah satu di antaranya kopi dalgona yang sempat tren pada masa pandemi COVID-19. Metta akhirnya meluncurkan brownies dalgona.
Metta bahkan saat membuka usaha tahun 2018 lalu meluncurkan brownies varian kitkat almond chocochips, sebagai produk pertama. Pada saat itu minat masyarakat mengkonsumsi brownies dan cokelat kitkat tinggi, tetapi harganya mahal.
Metta memutuskan menjual makanan favorit itu dengan harga yang dapat dijangkau masyarakat. "Brownies varian kitkat almond chocochips akhirnya menjadi paling populer sampai sekarang," kata Metta.
Metta juga melakukan pendekatan mendalam dengan pelanggan. Pada pelanggan muda baik mahasiswa dan kantoran, Metta konsisten membuat konten-konten menarik di media sosial. Konten dibuat dengan framing tajam dan pesan jelas.
ADVERTISEMENT
Pada pelanggan yang tidak aktif menggunakan media sosial, Metta biasanya meminta agar pelanggan menyimpan nomor telepon WhatsApp Orlenalycious. Konten-konten yang diunggah di media sosial diunggah ulang di cerita WhatsApp dengan harapan pelanggan mengintip cerita tersebut.
Metta menggunakan bahan berkualitas dalam memproduksi brownies. Salah satu di antaranya adalah Metta bekerja sama dengan komunitas cocoa dunia demi mendapatkan kualitas cokelat premium untuk brownies.
Metta membutuhkan 200 ton cocoa setiap bulan untuk memproduksi roti di Orlenalycious. Metta bersedia bekerja sama dengan komunitas ini setelah memastikan tidak ada anak di bawah umur menjadi pekerja dan mendukung petani cocoa.
"Kami juga mendukung komunitas petani yang sehat, dan berharap konsep kebahagiaan yang diinginkan Orlenalycious bisa terlaksana dengan baik," ungkap Metta.
ADVERTISEMENT
Metta juga selalu mengasah dirinya dengan memperdalam ilmu dan mengikuti kompetisi. Metta menjadi pemenang dalam Program Pengusaha Muda BRILlian (PMB) pada 2023 lalu.
Metta mendapatkan kenaikan omzet 20-30 persen setelah mengikuti PMB. Metta mendapatkan dampak positif terutama dari sisi kesadaran hingga kesempatan berkolaborasi dengan pengusaha atau merek besar.
Melalui program PMB, Metta kini mampu menciptakan konten-konten Orlenalycious lebih kreatif dan berkualitas. Frame dan pesan disampaikan di media sosial lebih tajam dan dekat dengan customer.
Orlenalycious bahkan telah memiliki website, hak merek dagang dan sertifikat halal. Metta tak pernah membayangkan membuat sertifikat halal dan dibantu BRI.
"Berkat BRI aku punya legalitas punya HAKI, sertifikat halal, sekarang kami ada website dan sekarang tahu customer kita siapa, terus mindsetnya seperti apa, gimana menginovasi produk. Pandangan-pandangan yang nggak bisa aku beli," katanya.
ADVERTISEMENT
Metta berharap dunia perbankan lainnya mampu mengikuti program PMB. Hal ini untuk membantu pelaku UMKM dalam mengelola dan mengembangkan bisnis.
"Aku berharap perbankan lain bisa buat program serupa untuk merangkul UMKM dan pengusaha enggak cuma bantu soal kredit tapi juga membagikan ilmu seperti cara mengelola uang agar tidak rugi. Bagaimana uang agar mutar, (usaha) berkembang," katanya.
Orlenalycious memiliki lima cabang di Kota Denpasar, Bali. Dua outlet berada di Living World dan ICON Bali. Tiga toko di area rumah toko (ruko) Jalan Padangsambian, Sidakarya dan Jalan Akasia.
Orlenalycious mempekerjakan sekitar 32 karyawan. Orlenalycious mampu menjual 500 roti setiap hari dengan omzet Rp 400 juga sampai Rp 1 miliar setiap bulan.