Subsidi BBM Dinikmati 60% Orang Kaya, Pertamina Upayakan Mekanisme Pendaftaran

30 Juni 2022 23:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mulai 1 Juli 2022, beli pertalite dan solar di SPBU wajib daftar MyPertamina. Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
zoom-in-whitePerbesar
Mulai 1 Juli 2022, beli pertalite dan solar di SPBU wajib daftar MyPertamina. Foto: Dok. Pertamina Patra Niaga
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Data Pertamina Patra Niaga mengungkapkan, subsidi BBM dinikmati oleh 60 persen orang kaya ketimbang masyarakat rentan yang lebih berhak. Karenanya mekanisme pendaftaran bagi pengguna BBM subsidi dilakukan untuk mencegah salah sasaran.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyatakan subsidi pada dasarnya ditujukan bagi masyarakat menengah ke bawah untuk meringankan beban hidup mereka. "Tapi faktanya berbeda dengan subsidi BBM," kata Irto Ginting, dalam pernyataan pers di Graha Pertamina Jakarta, Kamis (30/6).
"Sebanyak 60 persen masyarakat mampu atau yang masuk dalam golongan kaya ini mengonsumsi hampir 80 persen dari total konsumsi BBM bersubsidi. Sedangkan 40 persen masyarakat rentan dan miskin hanya mengonsumsi 20 persen dari total subsidi energi tersebut," paparnya.
Penggunaan subsidi tidak tepat sasaran ini mendorong Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial and Trading Pertamina, mengupayakan mekanisme yang dapat memastikan subsidi tepat sasaran. Menurut Irto, subsidi yang tepat sasaran ini penting, mengingat pemerintah telah mengalokasikan dana hingga Rp 520 triliun untuk subsidi energi pada tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Upaya menciptakan mekanisme penyaluran BBM subsidi tersebut juga merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden No 191 Tahun 2014 serta Surat Keputusan (SK) Kepala BPH Migas No 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting dalam konferensi pers MyPertamina di Jakarta, Kamis (30/6/2022). Foto: Dok. Pertamina
Menurutnya, regulasi yang ada secara jelas menetapkan segmentasi pengguna, kuota dan lain-lain mengenai penyaluran BBM subsidi, namun di lapangan masih tidak tepat sasaran.
"Oleh karena itu, Pertamina Patra Niaga sebagai pelaksana penugasan berinisiatif mengembangkan mekanisme baru untuk memastikan penyaluran di lapangan tepat sasaran," imbuh Irto.
Mekanisme baru tersebut, lanjut Irto sedang diuji coba dan dimulai dengan pendaftaran di website MyPertamina. "Pendaftaran yang akan dimulai 1 Juli ini dimaksudkan untuk pencocokan data berbasis sistem atau digital,"tambahnya.
Pada masa pendaftaran ini, lanjutnya, masyarakat masih bisa membeli Pertalite dan Solar subsidi seperti biasa. Namun masyarakat diharapkan segera mendaftarkan kendaraan roda empat dan identitasnya untuk mendapat QR Code.
ADVERTISEMENT
"Tujuan pendataan ini tidak lain untuk melindungi masyarakat rentan dan memastikan subsidi energi tepat sasaran,"Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga itu.