Sudah Guyur Rp 130 T, Pemerintah Pede Perkecil Minus Kinerja Ekonomi Kuartal III

30 September 2020 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menkeu Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta.  Foto: Sigid Kurniawan/POOL/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menkeu Sri Mulyani (tengah) bersama Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta. Foto: Sigid Kurniawan/POOL/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah menyatakan pertumbuhan ekonomi akan kembali negatif di kuartal III 2020, sekaligus menandai secara resmi Indonesia memasuki resesi karena dua kali berturut-turut. Sebelumnya, pada kuartal II 2020, pertumbuhan ekonomi nasional terpuruk hingga negatif 5,32 persen.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam Komite Penanganan COVID-19 dan PEN Suahasil Nazara mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 bakal negatif, tapi tidak akan separah pada kuartal II 2020.
"Pertumbuhan ekonomi juga ada pemulihan, kalau di kuartal II minus 5,3 persen, di kuartal III ini akan lebih kecil kontraksinya," kata dia dalam konferensi pers KPCPEN yang disiarkan Sekretariat Presiden secara virtual, Rabu (30/9).
Pedenya pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III 2020 bakal lebih baik karena banyaknya bantuan yang sudah digelontorkan selama tiga bulan terakhir untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Sebab, lebih dari 50 persen ekonomi nasional berasal dari sektor konsumsi.
Selain itu, perbaikan kegiatan ekonomi di kuartal III juga terlihat di sektor manufaktur. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada Agustus mulai baik yaitu sebesar 50,8 dibandingkan Juni yang hanya 46,9 persen.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan indikasi yang baik bahwa dunia usaha kita sudah menggeliat lagi, sudah mulai membeli barang produksi ini baik. Nah, kita berharap bahwa gerak perbaikan di Indonesia akan sejalan dengan gerak negara lainnya juga," ujar dia.
Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin di Kementerian BUMN. Foto: Dok. Kementerian BUMN
Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin juga yakin pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020 bisa lebih baik dari kuartal II 2020. Sebab, selama tiga bulan ini, pemerintah sudah menggelontorkan Rp 130 triliun dalam berbagai bantuan ke masyarakat dan dunia usaha.
"Saya berharap Insyaallah Rp 130 triliun lebih yang kita salurkan dalam tiga bulan terakhir bisa bermanfaat maksimal untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III. Angkanya nanti akan kita lihat sebentar lagi, mudah-mudahan lebih baik dibandingkan dengan negatif 5,32 persen," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, anggaran untuk menangani COVID-19 di sektor kesehatan dan pemulihan ekonomi sebesar Rp 695,2 triliun. Dari pagu tersebut, hingga akhir bulan ini terealisasi Rp 304,6 triliun atau 43,8 persen dari target mulai dari bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) hingga subsidi gaji ke pekerja.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan perekonomian Indonesia masih akan negatif di kuartal III 2020. Sehingga kemungkinan terjadinya resesi di tahun ini semakin nyata.
Dalam proyeksi terbaru hari ini, Sri Mulyani memperkirakan perekonomian di kuartal III ini minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen. Sebelumnya, ia memperkirakan kuartal III minus 2,1 persen hingga positif 0 persen.
Secara keseluruhan tahun ini, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memproyeksi perekonomian Indonesia mencapai minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen. Sebelumnya, ia masih memperkirakan ekonomi di tahun ini tumbuh minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen.
ADVERTISEMENT