Suharso Ungkap Alasan Target Kemiskinan Ekstrem 0% Jokowi Sulit Tercapai di 2024

19 Juni 2023 15:38 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Kompleks DPR RI, Kamis (8/6). Foto: Nabil Jahja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Kompleks DPR RI, Kamis (8/6). Foto: Nabil Jahja/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, target kemiskinan ekstrem Jokowi sulit diwujudkan di 2024. Menurutnya, target program tersebut sulit dipenuhi sejak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Deviasi target mulai terjadi sejak 2021 karena adanya pandemi COVID-19 meskipun tingkat kemiskinan terus menurun dan untuk mencapai target ini masih berat,” kata Suharso kepada anggota dewan di Komisi XI DPR RI, Senin (19/6).
Salah satu faktor yang menyebabkan Pemerintah semakin jauh dari target adakah akurasi data penerima program yang masih rendah. Sehingga, bantuan sosial kerap tidak sampai ke target penerima.
“Akurasi program data masih rendah, bahkan menurun setiap tahun. Pada tahun 2020, akurasi mencapai 48 persen, kemudian turun 43 persen di 2021 dan 41 persen tahun ini,” tuturnya.
Menurut Suharso, diperlukan prasyarat utama untuk memperbaiki capaian isu strategis kemiskinan ekstrem yakni memutakhirkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) melalui Registrasi Sosial Ekonomi (regsosek) dan integrasi program lintas K/L.
ADVERTISEMENT
"Ini terus diperlukan pemutakhiran DTKS melalui Regsosek (Registrasi Sosial Ekonomi) dan integrasi program lintas K/L," ucapnya.
Adapun angka nasional kemiskinan ekstrem, menurut BPS, pada Maret 2022 sebesar 2,04 persen atau 5,59 jiwa, menurun dari data Maret 2021 sebesar 2,14 persen atau 5,8 juta jiwa.