Sukses Bangun Startup Saat Muda, Memang Bisa?

16 Maret 2020 13:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi pemuda. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi pemuda. Foto: Shutterstock
Startup digital tengah berkembang pesat di Indonesia. Sudah banyak startup lokal yang sukses di berbagai bidang, termasuk transportasi, pangan, pendidikan, keuangan, dan lain-lain. Banyak startup tersebut turut berperan menggerakkan roda perekonomian negara sekaligus mendukung upaya pemerintah mewujudkan Indonesia 4.0.
Yang menarik, ternyata banyak startup lokal tersebut yang dipelopori oleh anak muda. Hal ini membuktikan bahwa usia bukan penghalang untuk sukses dalam berbisnis. Berikut beberapa di antaranya.
TaniHub
Startup TaniHub memudahkan masuknya produk-produk petani ke marketplace, sehingga petani bisa lebih sejahtera karena mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan harus melalui tengkulak. Bukan hanya produk pertanian, produk peternakan seperti ayam, bebek, hingga telur pun bisa didapatkan lewat aplikasinya.
TaniHub didirikan pada pertengahan 2016 oleh Ivan Arie Sustiawan, Pamitra Wineka, serta empat co-founder lainnya.
Qoala
Asuransi penting dalam pengelolaan finansial, namun kerap dianggap rumit banyak orang. Qoala memberikan solusi dengan menjadi platform yang menghubungkan penyedia asuransi dengan konsumen. Memilih asuransi pun jadi lebih mudah.
Selain itu, Qoala juga membantu penyedia asuransi untuk mengurangi biaya operasional pengasuransi. Tommy Martin, pria kelahiran Medan, 11 Maret 1987, sukses mempelopori Qoala pada tahun 2018.
Tamasia
com-Transaksi di Tamasia. Foto: Website Tamasia
Emas adalah salah satu pilihan investasi yang masih populer hingga kini. Menjembatani kebutuhan akan jual beli emas secara syariah, Tamasia menghadirkan aplikasi yang aman dan mudah untuk digunakan, serta melakukan penerapan syariah yang terpercaya.
Pengguna aplikasi juga bisa menemukan informasi harga emas terbaru serta pilihan cicilan dalam proses pembelian emas di platform-nya. Tamasia didirikan pada 2017 oleh Muhammad Assad yang lahir di Jakarta, 16 Januari 1987.
Porter.id
com-Pengiriman lewat Porter.id. Foto: Website Porter.id
Dilahirkan pada 2015, Porter.id merupakan startup yang bergerak di bidang on-demand logistics. Kebutuhan logistik kian meningkat seiring dengan semakin banyaknya acara pernikahan, konser, hingga event kantor dan sekolah. Porter.id berupaya memberikan pelayanan pengiriman yang lebih akurat dan terjamin.
Di Porter.id, pengirim bisa menjadwalkan puluhan hingga ribuan pengiriman sekali klik, dengan pelacakan akurat dan semua pengirimannya sudah termasuk asuransi. Porter.id didirikan Richard Cahyanto, kelahiran Jakarta 17 Maret 1987.
Sayurbox
Mengikuti tren gaya hidup sehat yang meningkat, makanan organik semakin banyak dicari. Sayurbox memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk organik segar di meja makan dengan cepat melalui aplikasi.
Selain itu, petani yang menjual hasil produksinya di Sayurbox juga memperoleh harga yang lebih adil sehingga pendapatan mereka meningkat. Sayurbox didirikan oleh Amanda Susanti (30) dan kawan-kawannya pada pertengahan 2016.
PergiUmroh
Startup ini hadir agar umat Islam menunaikan ibadah Umrah mereka secara lebih mudah dan aman. Melalui platform tersebut, pengguna dapat membandingkan berbagai paket dan pilihan pembayaran termasuk cicilan. PergiUmroh juga memilih mitra umrah terbaik agar pengguna terhindar dari penipuan.
PergiUmroh didirikan Faried Ismunandar sejak tahun 2018 dan terus melebarkan sayapnya hingga kini.
com-Grab Ventures Velocity. Foto: Dok. Grab
Keenam startup di atas merupakan lulusan dari Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan 2. Program GVV tersebut merangkul bibit unggul startup lokal untuk berkembang melalui akses ke ekosistem Grab. Misalnya, dengan menghadirkan produk atau layanan startup GVV di GrabKios.
Sukses di angkatan pertama dan kedua, tahun ini GVV Angkatan 3 kembali diluncurkan dengan tema besar “Memberdayakan Pengusaha Mikro”. Kali ini, ada dua jalur berbeda yaitu untuk startup yang bergerak di bidang Restaurant Value Add Services dan B2B Logistic.
Bukan hanya itu saja, di angkatan ketiga ini Grab juga bekerja sama dengan BRI Ventures melalui kemitraan strategis. Harapannya, startup mikro lokal dapat lebih memberikan dampak positif bagi masyarakat serta memaksimalkan potensinya, terlebih dalam mewujudkan Indonesia 4.0.
Karena itu, bagi kamu yang sedang merintis startup, jangan ragu untuk mengikuti program ini dengan daftar di sini pada 3-31 Maret 2020. Kesempatan startup kamu bisa sukses di usia muda semakin lebar.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Grab Indonesia