Suku Bunga Acuan BI 3,75 Persen Terendah Sepanjang Masa, Sampai Kapan?

7 Desember 2020 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Bank Indonesia. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Bank Indonesia. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 Day Repo Rate saat ini di posisi 3,75 persen, merupakan yang terendah sepanjang masa. Bank Indonesia (BI) masih akan melanjutkan tren suku bunga rendah ke depan. Adapun
ADVERTISEMENT
Asisten Gubernur BI Aida S Budiman mengatakan, bank sentral akan melihat sejumlah kondisi untuk melakukan normalisasi kebijakan, salah satunya laju inflasi. Artinya, suku bunga masih akan rendah selama kondisi inflasi belum menunjukkan perbaikan.
“Tentunya kalau kita melihat inflasi, harus kami yakini apakah dia permanen atau temporer, karena komponen inflasi itu ada dua, inflasi inti dan volatile food. Kalau betul-betul inflasi inti yang hanya tergantung dari demand, barulah BI akan mulai me-raise-kan alisnya, ini apa yang terjadi?” kata Aida dalam webinar Bank Indonesia Bersama Masyarakat (BIRAMA), Senin (7/12).
Namun menurut Aida, jika inflasi inti sudah menunjukkan kenaikan, bank sentral tak akan langsung merespons hal tersebut dengan normalisasi kebijakan moneter. Perlu dilihat lebih jauh, berapa lama kenaikan itu berlangsung dan hasil dari kenaikan inflasi itu.
ADVERTISEMENT
“Kami akan hati-hati, tidak melihat begitu saja langsung kami melakukan respons, kami harus yakin permanen atau temporer dan dari mana sumbernya,” jelasnya.
Seorang teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menghitung uang pecahan Rp100 ribu di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (19/12/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Selanjutnya, jika inflasi inti benar menunjukkan adanya kenaikan karena permintaan yang meningkat, barulah BI mencermati kebijakan moneternya, baik itu suku bunga maupun berupa likuiditas di perbankan.
“Dalam hal menyikapi itu, tidak perlu tiba-tiba kita harus naikkan policy rate,” kata Aida.
Terkahir, BI akan menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Sebab menurut Aida, kurs yang terdepresiasi juga akan memberikan dampak ke inflasi.
“Jadi enggak straight forward, jadi model itu membantu kita melihat kondisi ekonomi, tapi kemudian kita harus cek berbagai macam hal. Dan berbagai macam hal itu kami masih punya pilihan dan kami lakukan dengan hati-hati,” pungkas Asisten Gubernur Bank Indonesia itu.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi selama November 2020 sebesar 0,28 persen secara bulanan (mtm) dan 1,59 persen secara tahunan (yoy). Selama Januari-November 2020, laju inflasi sebesar 1,23 persen (ytd).
Jika dirinci, inflasi inti selama bulan lalu sebesar 0,06 persen (mtm) dan sebesar 1,67 persen (yoy). Inflasi inti secara tahunan ini merupakan yang terendah sepanjang masa otoritas statistik melakukan penghitungan inflasi.