Suku Bunga dan Perang Dagang Mereda, Wall Street Menguat

10 Juni 2019 8:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street menguat pada penutupan pasar Jumat (7/6). Hal itu tak lepas dari adanya wacana Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan karena pertumbuhan lapangan pekerjaan AS yang melambat.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, investor juga lebih optimistis karena perang dagang mereda setelah perundingan damai antara AS dengan China dan Meksiko.
Dikutip dari Reuters, hal-hal itu mendorong S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average mencapai keuntungan mingguan tertinggi sejak akhir November tahun 2018, yaitu tepat sebelum aksi jual besar-besaran di momen akhir tahun.
Saat penutupan perdagangan, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 262,87 poin atau 1,02 persen menjadi 25.983,53. Sedangkan, indeks S&P naik 29,76 poin atau 1,05 persen menjadi 2.873,25 dan Nasdaq Composite juga naik 125,55 poin atau 1,66 persen menjadi 7.742,10.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan hanya ada 75 ribu lapangan pekerjaan baru pada bulan lalu. Jumlah itu jauh lebih lebih kecil dari yang diprediksikan, yakni sebanyak 185 ribu lapangan pekerjaan. Pelemahan pasar tenaga kerja akan mendorong The Fed untuk memberi lebih banyak dukungan.
ADVERTISEMENT
Para trader pun memperkirakan akan terjadi penurunan suku bunga pada bulan Juli dan diikuti oleh dua kali penurunan suku bunga lagi di akhir tahun.
"Laporan data pekerjaan menunjukkan ada pelemahan, tetapi ekonomi tetap relatif kuat pada saat ini," kata Peter Jankovskis, co-chief investment officer di OakBrook Investments LLC di Lisle, Illinois.
Ilustrasi Wall Street Foto: Pixabay
Antusiasme investor juga dipacu oleh ketegangan perang dagang yang mereda. Para pemimpin AS dan China diperkirakan akan bertemu pada G20 di akhir Juni mendatang.
Presiden AS Donald Trump juga mengatakan adanya peluang bagus dari kesepakatan dagang AS - Meksiko. Namun jika perundingan gagal, Trump kemungkinan mengenakan tarif 5 persen pada impor produk dari Meksiko pada Senin (10/6) ini.
ADVERTISEMENT
Kepada Reuters, pihak Meksiko menjelaskan para perunding sedang berjuang untuk mencapai kesepakatan atas permintaan AS. Utamanya, agar Meksiko bisa menerima lebih banyak pencari suaka.
Pendorong terbesar penguatan S&P pada perdagangan akhir pekan lalu adalah Microsoft Corp, Apple Inc dan Amazon.com.
Saham teknologi termasuk yang paling terpukul akibat meningkatnya ketegangan perang dagang, menunjukkan kenaikan hingga 2 persen dan memberikan dorongan terbesar dari 11 sektor utama S&P 500. Misalnya saja, indeks chip Philadelphia naik 1,2 persen.
Namun, industri yang sensitif terhadap tarif sedikit berkinerja buruk dengan kenaikan hanya 0,9 persen. Saham bank yang sensitif terhadap tingkat bunga jadi turun 0,98 persen. Satu-satunya sektor utama S&P yang menunjukkan rapor merah adalah indeks keuangan yang turun 0,19 persen.
ADVERTISEMENT