Sukuk Global Indonesia Dapat Penghargaan Internasional

6 Maret 2019 16:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani penukaran uang dolar Amerika di salah satu gerai penukaran valuta asing, Jakarta. Foto: Antara/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Global mendapatkan penghargaan internasional karena berhasil meraih USD 3 miliar di pasar internasional di tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui akun resmi di Twitter menyebut, penghargaan tersebut berasal dari Financing Review Asia di Hong Kong pada 26 Februari 2019 sebagai "Islamic Issue of the Year" dan "SRI Capital Market Issue of the Year."
"Penghargaan tersebut diberikan atas keberhasilan pemerintah menerbitkan Sukuk Negara di pasar internasional senilai USD 3 miliar pada 26 Februari 2018," tulis akun remsi DJPPR seperti dikutip kumparan, Rabu (6/3).
Tak hanya itu, penghargaan itu juga diberikan atas keberhasilan pemerintah memanfaatkan hasil penerbitan Sukuk Global untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan (Global Green Sukuk) senilai USD 1,25 miliar pada tanggal 1 Maret 2018.
"Hal ini menunjukkan apresiasi dunia internasional atas komitmen dan kontribusi Indonesia dalam mengembangkan pasar keuangan syariah di dunia dan juga dalam mengatasi perubahan iklim yang diwujudkan melalui instrumen pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan," katanya.
ADVERTISEMENT
Penerbitan Global Green Sukuk diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi. Ada 4 sektor yang akan dibiayai melalui Global Green Sukuk tersebut, yaitu energi terbarukan, transportasi berkelanjutan, ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana alam, serta pengelolaan energi dan limbah.
"Penerbitan Indonesia Global Green Sukuk ini merupakan penerbitan Green Sukuk pertama kalinya di dunia yang dilakukan oleh negara (the world's first sovereign green sukuk)," tambahnya.
Pada 26 Februari 2019, pemerintah berhasil meraih dana USD 3 miliar dari penerbitan dua Sukuk Global, yakni bertenor lima tahun dengan kupon 3,75 persen sebesar USD 1,25 miliar dan bertenor sepuluh tahun dengan kupon 4,4 persen sebesar USD 1,75 miliar.
ADVERTISEMENT
Bahkan pemesanan Sukuk Global tersebut sebelumnya mencapai USD 7 miliar, yakni USD 3 miliar untuk tenor lima tahun dan USD 4,3 miliar untuk tenor sepuluh tahun.
Sukuk tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan ramah lingkungan dan ditinjau oleh Cicero (lembaga yang melakukan peninjauan terhadap tingkat kehijauan atau green dari suatu instrumen keuangan).