Suplai Avtur ke Manokwari dan Bitung Kritis, Segera Diatasi

23 Desember 2019 20:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengunjungi Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, Senin (23/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif didampingi Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengunjungi Terminal BBM Plumpang, Jakarta Utara, Senin (23/12). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan adanya kekurangan pasokan avtur di daerah Indonesia bagian Timur.
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, sebenarnya pasokan avtur secara umum sudah mencukupi. Hanya saja penyaluran terkendala masalah logistik.
"Ada daerah yang avturnya yang ada kritis tapi akan segera diatasi. Daerah timur, Papua. Manokwari dan Bitung. Lokasi enggak jauh dari pusat penyaluran," katanya saat konferensi pers di Kantor Pusat BPH Migas, Jakarta, Senin (23/12).
Kementerian ESDM sendiri sebelumnya telah memastikan stok Avtur cukup untuk kebutuhan selama 15 hari. Kementerian ESDM telah berupaya untuk memasok kebutuhan avtur ke daerah yang kritis.
Menteri ESDM Arifin Tasrif. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Arifin pun menyatakan akan memprioritaskan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk daerah-daerah yang menjalani kegiatan Natal dan Tahun Baru. "Jadi untuk daerah yang akan menjalani pusat kegiatan Natal dan Tahun Baru akan kami beri prioritas," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, saat ini pihaknya telah mengirimkan pasokan avtur hingga 3 kali dalam sehari untuk Papua.
"Di Papua tadi, kemarin sekarang sehari 3 kali 16 KL. Pakai pesawat. Avtur juga cukup kok. Ini soal logistik aja. Cadangan 18 hari," imbuhnya.
Pasokan Listrik Aman
Arifin Tasrif memastikan pasokan listrik saat Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, terutama di Jawa dan Bali aman. Hal tersebut disampaikan saat melakukan peninjauan kesiapan pasokan listrik di PLN Pusat Pengatur Beban (P2B) Gandul.
"Dari laporan tadi diketahui pasokan daya listrik cukup dan aman. Kalau listriknya cukup dan aman, masyarakat tentu dapat merayakan Natal dan tahun Baru dengan nyaman,” tutur Arifin Tasrif.
Menteri ESDM Arifin Tastif Cek Kelistrikan Jelang Natal dan Tahun Baru. Foto: Dok. PLN
PLN memperkirakan beban puncak kelistrikan, khususnya sistem Jawa-Bali pada libur Natal dan Tahun Baru mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal tersebut disebabkan banyaknya industri yang mengurangi aktivitasnya, sehingga daya listrik tersebut dapat digunakan untuk kebutuhan perayaan Natal dan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
Secara umum, pasokan daya listrik di seluruh Indonesia pada 22 sistem besar kelistrikan termasuk diluar sistem besar dalam kondisi cukup dan aman. Khusus untuk, sistem Jawa-Bali memiliki daya mampu mencapai 36.942 Megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi sepanjang tahun 2019 sebesar 27.973,4 MW, cadangan listrik mencapai 8.968,6 MW.
Menteri ESDM Arifin Tastif Cek Kelistrikan Jelang Natal dan Tahun Baru. Foto: Dok. PLN
PLN juga menetapkan masa siaga pada H-7 sampai H+7 Natal dan Tahun Baru, mulai dari 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020. Selama masa siaga ini, PLN menyiapkan 2.327 posko siaga, 31.337 personel, 4.591 unit kendaraan yang siap bertugas 24 jam untuk menjaga keandalan pasokan listrik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Untuk lokasi-lokasi prioritas, seperti gereja dan tempat VVIP, PLN juga menyiapkan genset, Unit Gardu Bergerak, dan Automatic Change Over (ACO) sebanyak 2.660 unit. ACO berfungsi untuk mengalihkan aliran listrik dari jaringan utama PLN ke genset jika terjadi gangguan.
ADVERTISEMENT