Surat Utang ORI019 Bisa Mulai Dipesan Hari Ini, Besaran Kupon 5,57 Persen

25 Januari 2021 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mulai menawarkan Obligasi Negara Ritel (ORI) atau surat utang seri ORI019 per hari ini, Senin (25/1).
ADVERTISEMENT
ORI019 ditawarkan dengan kupon sebesar 5,57 persen per tahun. Besaran kupon tersebut bersifat fixed rate hingga waktu jatuh tempo tiba pada 15 Februari 2024 mendatang.
“Mengawali 2021 pada hari ini pemerintah akan menawarkan obligasi negara ritel seri ORI019 dengan tingkat kupon 5,57 persen. Sebagai salah satu instrumen investasi aman, mudah dan menguntungkan di tengah pandemi,” ujar Dirjen DJPPR Luky Alfirman dalam Launching Obligasi Negara Ritel Seri ORI019, Senin (25/1).
Luky merinci, ORI019 akan ditawarkan mulai hari ini, 25 Januari hingga 18 Februari 2021 mendatang. Sementara penetapan hasil penjualan instrumen tersebut berlangsung pada 22 Februari 2021. Adapun setelmen akan dilaksanakan pada 24 Februari 2021.
Penawaran Surat Utang Ritel seri SBR003. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Investor dapat memesan ORI019 dengan minimum investasi sebesar Rp 1 juta serta maksimal Rp 3 miliar.
ADVERTISEMENT
“Bisa dipesan online melalui 26 channel, 24/7 selama masa penawaran,” ujar Luky.
Adapun ORI019 dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya melibatkan investor domestik. Sebelum beredar di pasar sekunder, ORI019 akan melewati holding period setidaknya satu kali periode pembayaran kupon.
Holding period adalah masa ketika investor ORI019 belum boleh memindahkan kepemilikan ORI-nya. Kepemilikan instrumen ini baru dapat dipindahbukukan mulai 15 April 2021.
Investor yang nantinya membeli ORI019 akan memperoleh pembayaran kupon setiap tanggal 15. Kupon perdana akan dibayarkan pada 15 April nanti.
Jika masyarakat tertarik, pemesanan dapat dilakukan melalui mitra distribusi secara daring melalui empat tahap yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan penyelesaian atau konfirmasi.
Pemerintah sudah menunjuk 26 mitra distribusi surat utang untuk transaksi ini antara lain 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan tiga perusahaan teknologi berbasis finansial (fintech) peer-to-peer lending.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 16 bank umum tersebut antara lain Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia dan Bank CIMB Niaga.
Kemudian, Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia dan Bank Victoria International. Sebanyak empat perusahaan efek antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.
Selain itu, tiga perusahaan efek khusus adalah Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit) dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee). Terakhir tiga perusahaan tekfin yaitu Investree Radhika Jaya (Investree), Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) dan Lunaria Annua Teknologi (Koinworks).
Penerbitan ORI019 merupakan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel perdana yang ditawarkan kepada masyarakat di 2021.
ADVERTISEMENT
Selain ORI019, pemerintah berencana menerbitkan SR014 pada Februari, SWR002 pada April, SBR010 pada Juni, SR015 pada Agustus, ORI020 pada September dan ST008 pada November.
Sebelumnya, total dari penerbitan tujuh SBN ritel di 2020 yaitu SBR009, SR012, ORI017, SR013, ORI018, ST007 dan Cash Waqf SWR001, pemerintah telah menyerap jumlah dana sebanyak Rp 76,93 triliun.