Surat Utang Ritel Mulai Ditawarkan Online 15 Juni, Bunga 6,4 Persen per Tahun

12 Juni 2020 14:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Uang Rupiah Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan menerbitkan instrumen surat utang ritel atau Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 secara online (e-SBN) mulai pekan depan. Adapun tingkat bunga atau kupon yang ditawarkan sebesar 6,4 persen per tahun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Jumat (12/6), masa kepemilikan atau tenor ORI ini selama tiga tahun dengan tanggal jatuh tempo 15 Juli 2023.
Pembukaan masa penawaran ORI017 dimulai pada Senin, 15 Juni 2020 dan masa penutupan pada Kamis, 9 Juli 2020. Masyarakat dapat membeli obligasi ritel ini dengan minimum pemesanan Rp 1 juta dan maksimum pemesanan Rp 3 miliar.
Pemesanan dapat dilakukan melalui mitra distribusi secara online melalui empat tahap, yaitu pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan penyelesaian atau konfirmasi.
Sebanyak 25 mitra distribusi tersebut antara lain 16 bank umum, empat perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus, dan dua perusahaan teknologi berbasis finansial peer-to-peer lending.
Sebanyak 16 bank umum tersebut antara lain Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Maybank Indonesia, dan Bank CIMB Niaga.
Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ada juga Bank Mandiri, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, dan Bank Victoria International.
ADVERTISEMENT
Sebanyak empat perusahaan efek antara lain Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas.
Selain itu, tiga perusahaan efek khusus adalah Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale (Tanamduit), dan Nusantara Sejahtera Investama (Invisee).
Terakhir dua perusahaan fintech yaitu Investree Radhika Jaya (Investree) dan Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).
Sebelumnya, pemerintah menerbitkan ORI016 pada Oktober 2019 dengan tingkat kupon 6,8 persen per tahun. Namun, penjualan obligasi ritel ini hanya menyerap Rp 8,21 triliun dari target indikatif Rp 9 triliun.