news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Survei: Biaya Kebutuhan Sehari-hari Naik hingga 4 Kali Lipat saat Pandemi Corona

25 September 2020 16:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pasar Minggu yang sepi. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pasar Minggu yang sepi. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pandemi corona yang sudah merebak selama hampir 7 bulan berdampak pada lesunya perekonomian. Bahkan ekonomi Indonesia hampir bisa dipastikan mengalami resesi.
ADVERTISEMENT
Kendati resesi sudah di depan mata, ditambah melemahnya daya beli masyarakat, namun belanja masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari justru kian meningkat.
Survei yang dilakukan Markplus menunjukkan selama pandemi dan diberlakukannya work from home, sebagian besar masyarakat mengaku pengeluaran untuk belanja kebutuhan dapur melonjak. Survei tersebut melibatkan 105 responden dari Jabodetabek dan non-Jabodetabek.
Business Analyst Markplus, Rika Nathania, menjelaskan bahwa peningkatan biaya dapur ini bahkan sampai 4 kali lipat untuk masyarakat di luar Jabodetabek yang relatif lebih longgar pembatasannya.
"Purchasing power menurun selama pandemi, namun 58 persen responden mengakui pengeluaran bulanan untuk kebutuhan sehari hari meningkat. Responden di luar Jabodetabek memiliki frekuensi belanja lebih tinggi 4 kali per bulan," jelas Rika dalam MarkPlus Industry Roundtable, Jumat (25/9).
Pekerja menunjukan situs website belanja daring tokosampurna.com saat pengemasan komoditi pangan di kota Cimahi, Jawa Barat, Kamis (9/7). Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Menurut Rika, peningkatan persentase belanja selama pandemi itu terjadi di minimarket dan e-commerce. Di mana transaksi di minimarket mencapai angka 66 persen dan e-commerce sebanyak 53 persen.
ADVERTISEMENT
Dalam acara yang sama, Sales Director ABC, Reynold Pandapotan, juga mengakui adanya peningkatan signifikan terhadap permintaan bumbu dapur.
"Demand untuk kebutuhan dapur naik, contohnya kaldu penyedap masakan naik 11-20 persen dibanding kuartal 1 atau 10 persen dibanding tahun lalu," jelas Reynold.
Kategori lainnya yang juga naik yakni bumbu masakan siap saji, tepung bumbu, soy, hingga sambal.
Reynold juga mengatakan, tingkat pembelian di minimarket mengalami kenaikan hingga 20 persen. Kondisi tersebut menurutnya lantaran orang-orang lebih memilih belanja di tempat yang dekat dari rumah.
"Di minimarket naik sampai 10 persen (year on year), di general trade naik 5-10 persen," ujarnya.