Survei Indikator: Baru 43 Persen Pekerja Gaji di Atas Rp 4 Juta yang Punya NPWP

31 Juli 2022 17:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi NPWP Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi NPWP Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Survei Indikator Politik Indonesia mencatat sebagian besar masyarakat Indonesia dengan pendapatan di atas Rp 4 juta setiap bulannya belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hasil survei tersebut dilakukan kepada 1.246 responden terpilih melalui wawancara telepon pada periode 9-12 Juli 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan hanya ada 27,5 persen responden dari 1.246 orang yang memiliki NPWP. Sementara itu, 43 persen masyarakat dengan pendapatan lebih dari Rp 4 juta per bulan mengaku memiliki NPWP. Sisanya, 57 persen kelompok ini belum memiliki NPWP.
Menurut Burhanuddin, hal tersebut menambah deretan pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah, karena masih ada 57 persen wajib pajak dengan pendapatan tinggi yang belum memiliki NPWP.
"Ini yang menjelaskan mungkin kenapa Indonesia masuk sebagai negara yang tax ratio-nya rendah," kata Burhanuddin dalam Rilis Indikator: Persepsi dan Kepatuhan Publik Membayar Pajak, Minggu (31/7).
Tidak hanya itu, Burhanuddin menjelaskan, dari 27,5 persen wajib pajak yang memiliki NPWP, sebanyak 52,4 persen pernah menyampaikan SPT pajak. Lalu, 62,6 persen lainnya mengaku membayar PPh baik secara langsung maupun melalui perusahaan tempat bekerjanya.
ADVERTISEMENT
Ia menilai, walaupun wajib pajak dengan pendapatan lebih dari Rp 4 juta per bulan baru mencapai 43 persen, namun ada 82 persen wajib pajak yang sudah menyampaikan SPT pajak dan 91 persen membayar pajak. Apabila wajib pajak memiliki NPWP dan memiliki pendapatan lebih dari Rp 4 juta per bulan, maka ada kecenderungan membayar pajak semakin tinggi.
"Karena semakin besar mereka punya NPWP di kelompok ini, kecenderungan mereka menyampaikan SPT plus membayar pajak juga semakin meningkat," pungkas Burhanuddin.