Survei LSI: 57 Persen Masyarakat Percaya Menteri Hadi Mampu Berantas Mafia Tanah

6 September 2022 9:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto di Konpers Mafia Tanah, Senin (18/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto di Konpers Mafia Tanah, Senin (18/7/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut bahwa sebanyak 53 persen masyarakat cukup percaya bahwa Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mampu untuk melawan praktik mafia tanah. Sementara 4 persen mengatakan sangat percaya.
ADVERTISEMENT
Survei yang dilakukan dalam rentang 13-21 Agustus 2022 dan melibatkan sebanyak 1.220 responden itu, menunjukkan bahwa 12 persen masyarakat kurang percaya Menteri Hadi bisa melawan praktik mafia tanah, dan 1 persen mengatakan tidak percaya sekali.
Survei juga menunjukkan bahwa 53 persen masyarakat cukup percaya Menteri Hadi bisa mengatasi konflik agraria/sengketa pertanahan antar masyarakat dan bisa semakin berkurang. Sementara 3 persen mengatakan sangat percaya, dan hanya 13 persen yang kurang percaya.
Selain itu, sebanyak 51 persen masyarakat cukup percaya Menteri Hadi bisa mengatasi persoalan aksi penyerobotan tanah warga oleh pengusaha dan bisa semakin berkurang kasusnya. Sementara 3 persen mengatakan sangat percaya, dan 14 persen kurang percaya.
Selanjutnya, hasil survei menyebut 59 persen masyarakat cukup percaya program sertifikat tanah untuk rakyat akan semakin luas manfaatnya bagi masyarakat. Sementara 4 persen mengatakan sangat percaya, dan 8 persen mengatakan tidak percaya.
ADVERTISEMENT
70,3 Persen Masyarakat Tidak Mengetahui Program PTSL
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto membagikan sertifikat tanah di Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (2/8). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Selain optimisme publik, survei juga dilakukan pada seberapa tahu masyarakat dengan program-program pemerintah. Hasilnya, sebanyak 70,3 persen masyarakat tidak mengetahui Pendaftaran Sistematis Lengkap (PTSL).
"Sekitar 29,7 persen pernah dengar program sertifikat tanah untuk rakyat melalui Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan seperti dikutip dari hasil survei, Selasa (6/9).
Selanjutnya, survei menunjukkan sebanyak 84 persen masyarakat tidak mengajukan sertifikat tanah melalui program PTSL dan 14 persen yang mengikuti PTSL. Namun, dari 14 persen masyarakat yang mengikuti program PTSL, 29,3 persen mengatakan sangat puas dan 57,7 persen mengatakan cukup puas.
Adapun Menteri Hadi mencanangkan program baru yakni Pelayanan Tanah Akhir Pekan (PELATARAN), yakni program pelayanan pertanahan yang dibuka pada hari Sabtu dan Minggu pukul 08:00-12:00. Survei ini menunjukkan bahwa sebanyak 95 persen masyarakat belum mengetahui, 5 persen sisanya yang sudah tahu.
ADVERTISEMENT
Dari 5 persen yang mengetahui program PELATARAN, mayoritas menilai program tersebut bermanfaat. Sebanyak 52,5 persen mengatakan cukup bermanfaat, 6,7 persen mengatakan sangat bermanfaat. Sementara 6,4 persen mengatakan kurang bermanfaat dan hanya 0,7 persen menganggap program itu tidak bermanfaat sama sekali.