Survive di Tengah COVID-19 ala Dirut Garuda: Bikin Ide Gila, Maskerin Pesawat

15 Oktober 2020 21:38 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kanan) bersama pemenang lomba desain livery masker pesawat Jailani (kiri) saat peluncuran pesawat Garuda Indonesia Boing 737-800 NG. Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra (kanan) bersama pemenang lomba desain livery masker pesawat Jailani (kiri) saat peluncuran pesawat Garuda Indonesia Boing 737-800 NG. Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Maskapai nasional Garuda Indonesia baru-baru ini meluncurkan desain yang cukup unik di pesawat mereka. Bagian mulut pesawat perusahaan BUMN itu kini diberi desain khusus yang membuat pesawat tampak mengenakan masker.
ADVERTISEMENT
Desain masker itu pun dibuat beragam, dari motif batik, barong Bali, hingga yang bertemakan pesona alam.
Dalam perayaan 50 tahun Asosiasi Penerbangan Nasional Indonesia atau INACA, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyebut hal tersebut sebagai ide-ide gila yang mesti dilakukan untuk membangkitkan industri.
Menurut Irfan, selama 8 bulan ini industri penerbangan mengalami tantangan yang sangat berat. Sehingga pilihannya adalah mesti memiliki ide-ide kreatif atau menunggu bangkrut.
"Tentu kita harus optimistis, mengenyampingkan keluhan dan bagaimana selain memastikan survival rate tinggi tapi juga meningkatkan daya imunitas di situasi yang tidak mudah. Kita harus terus menerus memastikan untuk ide-ide gila, salah satunya maskerin Garuda," ujar Irfan dalam acara INACA secara virtual, Kamis (15/10).
ADVERTISEMENT
Irfan mafhum, idenya tersebut bisa saja hanya menjadi cemoohan. Namun menurutnya, hal-hal seperti itu juga tetap perlu sebagai bentuk refreshing dari berbagai tantangan yang perusahaannya hadapi.
"Di tengah badai kita juga perlu sekali-sekali tersenyum dan kebodohan Irfan Setiaputra masang masker, kadang-kadang kita perlu lakukan itu," ujarnya.
Pesawat Garuda Indonesia Boeing 373-800 NG dengan desain masker baru sebagai bagian dari kampanye penggunaan masker di tengah pandemi COVID-19. Foto: ADEK BERRY/AFP
Selain sebagai bentuk kampanye gerakan bermasker, inovasi itu ia harapkan juga menjadi simbol bahwa maskapai tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Kendati situasi hingga saat ini masih penuh ketidakpastian karena belum berakhirnya pandemi, Irfan mengatakan orang-orang tetap butuh bepergian menggunakan transportasi udara.
"Menghadapi situasi ini tentu kita harus menyadari bepergian dengan pesawat tetaplah sebuah kebutuhan. Tidaklah dapat dimungkiri, masyarakat Indonesia ingin terbang dalam waktu dekat," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi dalam riset kita, kita sadar mereka yang terbang hari ini memang yang harus terbang. Sementara mereka yang mau terbang masih sedikit," sambung Irfan.