Susahnya Cari Kerja Kala Pandemi: Sarjana Lamar Jadi Office Boy

13 Agustus 2021 12:41 WIB
·
waktu baca 1 menit
Ilustrasi Sarjana. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sarjana. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pandemi yang sudah merebak selama lebih dari satu setengah tahun berdampak besar terhadap segala aspek perekonomian. Ekonomi nasional mesti jatuh ke jurang resesi selama setahun.
ADVERTISEMENT
Belum lagi angka kemiskinan dan pengangguran yang mengalami lonjakan. Imbasnya, mencari pekerjaan pun menjadi suatu hal yang kian sulit.
Alhasil, lulusan sarjana di tengah pandemi mesti putar otak mencari pekerjaan. Di antaranya ada yang mau mengerjakan apa saja dan melamar untuk bekerja sebagai office boy hingga cleaning service.
Ilustrasi wisuda. Foto: pixabay
Hal ini diamini oleh CEO PT Ardend Adhikara Pandita, Sutarto. Perusahaan di kawasan Mampang Jakarta Selatan ini merupakan outsourcing penyedia jasa layanan OB, CS, hingga layanan disinfektan yang baru ditambah sejak pandemi.
Sutarto mengungkapkan ada banyak lamaran yang masuk ke perusahaannya, dengan latar belakang pelamar lulusan sarjana.
"Ada banyak (sarjana), ada yang melamar jadi maintenance, jadi office boy. Dengan adanya dampak seperti ini mereka bingung juga, apa pun dikerjakan," ujar Sutarto kepada kumparan, Jumat (13/8).
ADVERTISEMENT
"Kurang lebih sekitar 30-an sih ada. Bahkan ada yang mau harian banyak: Pak saya kalau ada penyemprotan mau ya. Jadi kerjaan sekali dibayar itu banyak juga yang nyari," sambungnya.
Perusahaan outsourcing lainnya, PT ISS Indonesia, mengaku juga kebanjiran lamaran dari sarjana. Hanya saja, menurut CEO ISS Elisa Lumbantoruan, para pelamar di tempatnya menyasar posisi management trainee.
"Management trainee kita masih buka, kelompok yang baru lulus perguruan tinggi yang kita didik jadi calon supervisor atau manager selama 14 bulan. Itu masuk ke management trainee, calon-calon manajer," tutur Elisa.