Susi Pudjiastuti dan Effendi Gazali Saling Sindir soal Ekspor Benih Lobster

14 Februari 2020 17:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan konferensi pers sekaligus menyerahkan Penghargaan Penegakan Hukum Bidang Kelautan dan Perikanan di Gedung Mina Bahari, Jakarta, Rabu, (9/10/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan konferensi pers sekaligus menyerahkan Penghargaan Penegakan Hukum Bidang Kelautan dan Perikanan di Gedung Mina Bahari, Jakarta, Rabu, (9/10/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyindir pernyataan Penasihat Menteri yang juga Guru Besar Universitas Indonesia Effendi Ghazali soal lobster. Dalam akun Twitternya, Susi mengkritisi pernyataan Effendi soal pembenaran bila lobster tidak mudah punah bila keran ekspor benih dibuka.
ADVERTISEMENT
"Jadi jangan ada lagi yang katakan ini bisa punah. Punah dari sebelah mana. Lobster bukan sesuatu yang punah," kata Effendi dalam video yang diunggah Susi dalam akunnya seperti dikutip kumparan, Jumat (14/2).
Dalam caption tweet yang disukai 12.600 orang dan di-retweet 4.800 itu, Susi mengaku kecewa dengan pernyataan Effendi yang tak mencerminkan sikap seorang guru besar.
"Keilmuan tinggi seorang guru besar Doctor dalam menjustifikasi / memperlihatkan/ meninggikan/ membenarkan Ignorances untuk Pembenaran Ekspor Bibit Lobster. Saya tidak berilmu dan saya berduka. Mari simak video ini," Tweet Susi.
Memperoleh sindiran tersebut, Effendi langsung membalasnya melalui akun Twitter-nya. Effendi menghargai pernyataan dan pandangan Susi terhadap larangan ekspor benih lobster.
Namun, Effendi berpandangan lain. Ia sangat percaya lobster di Indonesia tidak terancam punah, meskipun ekspor benih lobster dibuka.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut didapat dari data Kementerian Kelautan Perikanan, serta merujuk data yang diperoleh dari Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora CITES) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN).
"Kt beda pendapat soal lobster sdg terancam punah. Kl badan dunia CITES & IUCN tdk menyatakan lobster terancam punah, sy percaya mrk. Apalagi lobster sdh bs ditetaskan di hatchery. Atau adakah badan dunia lain yg menyatakan berbeda dgn CITES & IUCN?" Tweet Effendi.
Tak berhenti di situ, Effendi mengundang Susi untuk hadir dalam diskusi ilmiah dan terbuka pada tanggal 19 Februari di Aula KKP. Effendi mengajak Susi memaparkan data yang menjadi dasar soal lobster terancam punah bila keran ekspor benih dibuka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Begini Bu, sesuai peradaban ilmiah: km undang Ibu Silaturahmi & Diskusi Ilmiah "Lobster: Apa Adanya" . Usul km Rabu, 19 Feb. Di Aula KKP (rumah Ibu jg kan?). Para ahli & jurnalis mhn semua yg berkenan hadir. Smg berkenan, jadwal bs kt cocokkan, trms," tegasnya.