Susul Garuda dan Pertamina, Telkom Juga Pangkas 20 Anak hingga Cucu Usaha

3 April 2020 16:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Telkom Indonesia. Foto: REUTERS/Beawiharta
zoom-in-whitePerbesar
Logo Telkom Indonesia. Foto: REUTERS/Beawiharta
ADVERTISEMENT
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) atau Telkom bakal memangkas 20 anak hingga cucu usaha. Seluruhnya bakal dimerger atau dilebur dengan usaha Telkom yang lain.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansya mengatakan total anak dan cucu usaha Telkom mencapai 49 perusahaan. Sedangkan pemangkas 20 anak dan cucu usaha akan dilakukan sepanjang 2020-2021 agar sejalan dengan program efisiensi dari Kementerian BUMN.
"Untuk 2020-2021, kami akan kurangi sekitar 20 perusahaan dan ke depan bisa saja nambah sesuai dengan fokus Telkom di sektor digital," kata Ririek dalam konferensi pers online bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Jumat (3/4).
Kata Ririek, perombakan anak dan cucu usaha ini sudah dibahas perusahaan sejak tahun lalu. Karena itu, dia menjamin tak akan ada PHK usai aksi korporasi ini dijalankan.
"Kami minimalkan PHK karena karyawan yang kena efisiensi tersebut akan kami pindahkan ke anak usaha Telkom, sehingga dampak PHK kami minimalkan," terang dia.
ADVERTISEMENT
Ririek mengakui banyaknya anak dan cucu usaha Telkom tak efisien. Sebab banyak yang memiliki bisnis sama satu sama lain.
Selain efisiensi, dia berharap merger besar-besaran ini bisa memberikan nilai lebih ke perusahaan, apalagi Telkom diminta Erick Thohir agar fokus mengembangkan bisnis digital.
"Sehingga nanti kami harapkan bisa fokus ke portofolio yang efisien dan juga agile hingga seluruh anak usah bisa berikan value yang maksimal," terangnya.
Sebelumnya, Erick Thohir pernah menyentil bisnis Telkom. Menurutnya, sebagai BUMN, Telkom terbilang enak karena pendapatannya banyak ditopang oleh anak usahanya yang maju, PT Telkomsel.
Karena pendapatan Telkomsel yang besar digabung ke Telkom, menurut Erick, induk usaha jadi bisa menyetorkan dividen besar. Dia bilang, kalau Telkomsel untung seperti itu, sebaiknya tidak perlu ada Telkom.
ADVERTISEMENT
Selain menyinggung soal dividen dan pendapatan Telkom, Erick juga menyindir perusahaan tersebut yang tak bergerak ke bisnis pengumpulan data. Padahal, big data saat ini merupakan tambang baru, mengalahkan minyak. Sayangnya, data penting di dalam negeri justru dikuasai asing.
Selain Telkom, dalam konferensi pers hari ini, PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indoensia Tbk (Persero) juga mengumumkan diri membubarkan hingga melebur anak dan cucu usaha mereka agar efisien dan meringankan beban usaha induk.