Tagih Pesangon dan Uang Pensiun, Eks Pekerja Merpati Kirim Bunga ke Erick Thohir

26 Februari 2020 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja Merpati mengirim karangan bunga ke Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/2). 
 Foto: Resya Firmansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Merpati mengirim karangan bunga ke Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/2). Foto: Resya Firmansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Eks pekerja ‎PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) mengirim karangan bunga ke Kantor Menteri BUMN, Erick Thohir, di kawasan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan di kantor Kementerian BUMN pada pukul 09.00 WIB, hanya 1 karangan bunga dari eks pekerja MNA. Pada awalnya, karangan bunga itu berada di pintu parkir pejabat Kementerian BUMN yang biasa dilewati Menteri BUMN, Erick Thohir.
Namun pada pukul 13.00 WIB, jumlah karangan bunga bertambah menjadi 4 unit. Pun karangan bunga tak lagi berada di pintu parkir, melainkan dipindah ke depan Gedung Utama Kementerian BUMN.
Menurut salah seorang petugas keamanan, karangan bunga itu baru dikirim hari ini. Namun dia tak tahu siapa pengirimnya.
"Baru hari ini. Enggak tahu (siapa yang mengirim)," katanya kepada kumparan, Rabu (26/2).
Sejumlah mantan karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) melakukan aksi di depan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (14/11/2018) Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Adapun isi karangan bunga itu bernada sama, yakni meminta hak 1.748 pensiunan ‎dan 1.233 hak pesangon 1.233 karyawan Merpati Airlines dipenuhi. Mereka berharap Menteri BUMN, Erick Thohir, memperhatikan nasib eks pekerja Merpati.
ADVERTISEMENT
"Kami mendukung evaluasi BUMN bermasalah, cari akar masalahnya. Silakan tutup. Tapi jangan zolimi karyawannya, bayar haknya," demikian salah satu isi karangan bunga itu.
Memang, sejak 2014, Merpati berhenti beroperasi. Sebab utang maskapai terhadap berbagai kreditur menggunung dan tak mampu lagi membayar. ‎Akibatnya, berdasarkan data Serikat Pekerja Merpati, sekitar 1.400 karyawan dirumahkan tanpa pesangon.
kumparan sudah mencoba menghubungi Serikat Pekerja Merpati untuk melakukan konfirmasi. Namun hingga berita ini diturunkan, Serikat Pekerja Merpati Airlines belum merespons.