Tahu, Tempe, hingga Cabe Rawit Jadi Penyumbang Inflasi Januari 2021

1 Februari 2021 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Foto: Humas BPS
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Foto: Humas BPS
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat inflasi pada Januari 2021 (month to month) sebesar 0,26 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan inflasi pada bulan Desember 2020 sebesar 0,45 persen.
ADVERTISEMENT
Secara tahunan, inflasi Januari 2021 tercatat lebih lambat atau 1,55 persen (year on year/yoy) dibanding Januari 2020 yaitu 2,68 persen.
"Inflasi ini lebih lambat dibandingkan inflasi Desember 2020 yang sebesar 0,45 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers virtual, Senin (1/2).
Suhariyanto mengatakan, inflasi Januari 2021 didorong oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Tahu, tempe, hingga cabet rawit juga menjadi penyumbang inflasi.
"Ada beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi beberapa komoditas andil pertama cabai rawit sebesar 0,08 persen, kemudian ikan segar memberikan andil inflasi 0,08 persen, kemudian harga tempe 0,03 persen dan satu lagi kenaikan harga tahu mentah 0,02 persen," imbuhnya.
Pekerja melakukan proses pembuatan tahu dan tempe di Sentra Pembuatan Tahu dan Tempe Primkopti, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (13/9). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Dari 90 kota indeks harga konsumen, BPS mencatat 75 kota mengalami inflasi. Adapun inflasi tertinggi terjadi di Mamuju 1,43 persen, selanjutnya Balikpapan 0,02 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara 15 kota yang mengalami deflasi, tertinggi yaitu Baubau -0,92 persen, selanjutnya Pontianak -0,01 persen.
Sementara dari 11 kelompok pengeluaran seluruh kelompok mengalami inflasi, kecuali sektor transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen.
Kelompok makanan dan minuman pada bulan Januari 2021 mengalami inflasi 0,81 persen yang memberikan andil inflasi 0,21 persen.
"Sebagian komoditas menyumbang deflasi seperti telur ayam ras deflasi -0,04 persen dan bawang merah -0,02 persen," katanya.