Tahun Ini Kemenperin Targetkan 6,1 Juta UMKM Bisa Jualan Online di Marketplace

6 Mei 2021 16:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Kamu bisa memasarkan produk melalui sosial media maupun e-commerce saat mencoba bisnis online. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Kamu bisa memasarkan produk melalui sosial media maupun e-commerce saat mencoba bisnis online. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong agar UMKM bisa berjualan secara online lewat marketplace atau yang disebut on boarding. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan pada 2020 lalu sebanyak 3,8 juta UMKM telah berhasil onboarding di marketplace. Capaian ini melebihi dari target yang ditetapkan pemerintah yaitu sebanyak 2 juta UMKM.
ADVERTISEMENT
Tahun ini pemerintah menargetkan jumlah UMKM yang onboarding bisa naik dua kali lipat.
“Tahun ini kami menargetkan 6,1 juta UMKM masuk di marketplace dengan omzet yang meningkat,” ujar Gati dalam Webinar Gerakan BBI Festival Joglosemar Artisan Of Java, Kamis (6/5).
Menurut Gati, upaya mendorong UMKM onboarding tersebut merupakan implementasi dari program Making Indonesia 4.0, yaitu untuk memberdayakan pelaku UMKM melalui penguasaan teknologi e-business.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian perindustrian Gati Wibawaningsih di Indonesia Local Select, Sabuga, ITB, Bandung. Foto: Tio Ridwan/kumparan
Adapun proses on boarding tersebut dikemas Kemenperin dalam program e-Smart IKM. Program ini bertujuan mendorong pelaku IKM berjualan di platform digital antara lain melalui marketplace Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, IndoTrading dan Dana.
Tidak hanya memastikan UMKM bisa berjualan secara online saja, Gati mengatakan Kemenperin juga menyiapkan program lain yaitu pembinaan dan pengembangan UMKM. Tujuannya yaitu agar hasil produksi UMKM nantinya memiliki kualitas yang sesuai dengan permintaan pasar.
ADVERTISEMENT
Gati mengatakan program ini sudah berjalan sejak tahun 2017 dan telah melatih serta mendampingi 13.184 pelaku Industri Kecil dan Menengah di seluruh Indonesia. Pelatihan yang diberikan antara lain fasilitasi workshop manajemen bisnis, kebijakan pemerintah, dan bisnis digital bekerja sama dengan Indonesian e-Commerce Association (IDEA). Selain itu, peserta e-Smart IKM juga mempunyai kesempatan untuk go global.
Tak hanya itu beberapa IKM bahkan mendapatkan akses restrukturisasi untuk pembelian mesin produksi. Ada potongan harga hingga 40 persen untuk setiap pembelian mesin buatan dalam negeri dan diskon 20 persen untuk pembelian mesin buatan luar negeri.
“Ada juga sertifikasi supaya nanti bisa masuk e-katalog sehingga produknya bisa dijual dengan lebih mudah,” ujar Gati.