Informasi Kartu Prakerja

Tak Hanya Tingkatkan Skill, Program Prakerja Mendorong Lahirnya Pelaku UMKM Baru

3 September 2020 11:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona berdampak ke berbagai sektor bisnis. Hampir seluruh perusahaan mengalami kesulitan karena aktivitas ekonomi terganggu. Akibatnya, banyak pekerja yang dirumahkan.
ADVERTISEMENT
Kondisi pandemi juga membuat lowongan kerja terbatas, sehingga pemerintah mendorong masyarakat menjadi wirausaha. Strategi ini dinilai ampuh untuk menggeliatkan ekonomi dan mendongkrak daya beli.
Melalui Perpres No 76 Tahun 2020 tentang program pelaksanaan Kartu Prakerja, pemerintah menargetkan bisa melahirkan wirausaha baru. Saat ini pelatihan yang diberikan tak hanya untuk meningkatkan keahlian, tapi juga bagaimana merintis usaha.
"Presiden Jokowi sejak awal meminta agar program Kartu Prakerja bukan hanya melatih seseorang menjadi pegawai atau buruh atau karyawan, namun juga sebagai wirausahawan. Mindset harus diubah dari pencari kerja menjadi pencipta kerja," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, kepada kumparan.
Denni mengakui mencetak wirausahawan tak mudah. Apalagi selama ini pelaku UMKM lemah dalam memasarkan produknya.
ADVERTISEMENT
"Karena itu Prakerja menyediakan pelatihan penjualan, pemasaran, termasuk digital marketing bagaimana berjualan online, costumer service, pembukuan, branding, packaging, kredit hingga perencanaan keuangan," ujarnya.
Namun itu saja tak cukup. Menurut Denni, untuk berwirausaha perlu kolaborasi dengan talenta lain dan harus tangguh. Untuk kedua hal tersebut, manajemen pelaksana baru bisa mendorong adanya forum atau event dengan mentor atau experts.
"Ke depan kami akan kembangkan lagi. Kami menyadari kewirausahaan bukanlah hal yang bisa didapat dari pelatihan atau sekadar dibicarakan, namun harus dipraktikkan dengan totalitas," katanya.
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan

Merintis Wirausaha dari Kartu Prakerja

Dari pelatihan yang sudah digelar, cukup banyak penerima Kartu Prakerja yang memilih berwirausaha. Ada yang mulai berjualan kue dengan konsep pemasaran secara online, ada juga yang mulai merintis usaha kopi.
ADVERTISEMENT
Seperti Olivia Peggy (34 tahun), yang kehilangan pekerjaan karena pandemi corona dan akhirnya ikut program Kartu Prakerja gelombang kedua. Perempuan lulusan SMK Perhotelan, ini memilih ikut pelatihan barista. Alasannya sederhana: suka kopi dan banyak yang cuan dari bisnis ini.
Olivia menggunakan uang insentif yang dia dapat dari program Kartu Prakerja senilai Rp 1,7 juta sebagai modal awal. Dia beli alat-alat meracik kopi. Kopinya jenis Arabika Toraja. Kini usaha yang ia beri label Barubu Coffee itu telah berjalan selama sebulan.
Memang masih sangat kecil dengan pasar yang terbatas. Pembelinya baru sekitar kenalan dia saja. Pemasaran hanya melalui Facebook dan WhatsApp. Namun Olivia mengaku penghasilan dari bisnisnya kini cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Setidaknya lebih besar dari gaji yang biasa ia terima saat bekerja sebagai karyawan kafe.
ADVERTISEMENT
Dia bermimpi usahanya akan terus berkembang. Tahap awal, dia berencana membuka warung kecil-kecilan di rumahnya di Jakarta Timur. Pemasarannya akan memanfaatkan platform jualan online yang ada. Syukur kalau terus berkembang dan bisa seperti pebisnis kopi lainnya yang sudah besar.
"Kalau ada rezeki lagi, makin banyak pelanggan, paling enggak ada warung kecil-kecilan di rumah," ujar Olivia.
com-Ilustrasi seorang wirausaha Foto: Shutterstock
KUR Dukung Wirausaha Alumni Prakerja
Dukungan bagi peserta program Kartu Prakerja tak berhenti hanya di pelatihan dan uang saku. Bagi pelaku UMKM atau yang mulai merintis usaha, akan didukung mendapatkan Kredit Usaha Rakyat atau KUR khusus selama masa pandemi.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rudy Salahuddin, mengatakan alokasi anggaran untuk UMKM senilai Rp 123,46 triliun dari total biaya penanganan Covid-19 Rp 695,20 triliun.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, UMKM akan mendapat subsidi bunga KUR dari 6 persen selama 3 bulan dan 3 persen selama 3 bulan, menjadi sebesar 6 persen sampai dengan Desember 2020.
"Berbagai upaya ini diharapkan dapat memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan bangkit pada masa Covid-19, serta dapat memperkuat ekonomi lokal untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional," ujarnya.
Menurut Rudy, saat ini bank yang sudah menjadi mitra resmi pemerintah dalam penyaluran program Kartu Prakerja adalah BNI. Selain itu, ada 2 bank yang sedang dilakukan asesmen oleh manajemen pelaksana untuk bergabung menjadi mitra, yaitu bank BRI dan bank Mandiri.
Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto, mengatakan BNI memfasilitasi peserta Kartu Prakerja yang ingin berwirausaha dengan bantuan permodalan dan pendampingan secara intensif. Setelah melihat perkembangan usaha yang dirintis dalam jangka waktu 6 bulan, peserta bisa mengajukan bantuan modal kepada BNI.
ADVERTISEMENT
"Setelah usahanya berkembang dengan baik, setelah 6 bulan, kita bisa memberikan solusi pembiayaannya. Kredit ya, apakah itu nanti KUR atau kredit modal kerja biasa setelah 6 bulan," sambungnya.
Khusus untuk pendampingan, BNI dan Kartu Prakerja juga menjalin kerja sama dengan salah satu platform jual beli online, Bukalapak, di mana peserta yang membeli pelatihan di platform Bukalapak bakal mendapat pendampingan khusus terkait dunia bisnis digital.
Selain itu, BNI juga memiliki program UMKM Go Global yang memungkinkan para peserta yang telah memiliki usaha, untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten