Tak Mau Kalah dari China, Kadin Mau RI Rebut Pasar Industri Halal Dunia

7 Juli 2022 16:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penganugerahan penghargaan LPPOM MUI Halal Award 2022 di  IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (7/7/2022). Foto: Galang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penganugerahan penghargaan LPPOM MUI Halal Award 2022 di IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (7/7/2022). Foto: Galang/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar dari industri halal. Namun, ceruk pasar yang menjanjikan ini harus diiringi dengan perbaikan.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komite Tetap Timur Tengah dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Mufti Hamka Hasan menyebut industri halal di Indonesia perlu berbenah. Menurutnya walaupun memiliki jumlah penduduk Muslim yang tinggi, namun produk-produknya harus perlu masuk ke pasar internasional.
Selain itu Mufti juga mengimbau agar berbagai produk halal di Indonesia dapat menciptakan branding produk yang unggul agar dapat berkompetisi dengan negara lainnya.
“Kita harus merebut pasar internasional, kita harus berkompetisi, kita menciptakan branding produk yang unggul. Kalau kita lihat Korea atau China mereka memiliki industri halal yang cukup besar, bahkan mereka menguasainya bukan dalam negeri saja tapi luar negeri juga,” ungkap Mufti dalam acara Penganugerahan penghargaan LPPOM MUI Halal Award 2022 di IPB International Convention Center, Bogor, Kamis (7/7).
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Mufti juga menyebutkan beberapa negara seperti Korea dan China dapat bersaing di pasar internasional karena mereka turut mengutamakan pasar-pasar ekspor yang ada.
Dirinya juga menyinggung industri halal di Indonesia yang hanya fokus ke UMKM saja. Kadin mengimbau agar UMKM juga turun menggandeng perusahaan-perusahaan besar.
“Kalau fokus ke UMKM saja di dalam negeri itu belum membantu kita branding ke luar negeri,” tambahnya.
Selain itu, Mufti juga meminta UMKM di Indonesia dapat berbaur ke pangsa pasar negara lain. Dirinya mencontohkan Malaysia dan Thailand yang turut berbaur dan masuk ke pasar negara lain.
“UMKM kita hanya bergantung ke pemerintah, tidak demikian ada 2 sampai 3 saat musim Haji harus juga berbaur di sana, seperti perusahaan Malaysia dan Thailand berbaur juga ke negara-negara lainnya,” ujar Mufti.
ADVERTISEMENT