news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tak Punya Anggaran Sebesar Jakarta, Risma Sukses Tangani Banjir

17 Januari 2020 20:12 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di hutan Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jumat (16/8). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di hutan Mangrove Gunung Anyar, Surabaya, Jumat (16/8). Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Permasalahan banjir tidak hanya dihadapi ibu kota Jakarta. Banjir juga jadi masalah bagi Surabaya. Beberapa hari lalu, hujan lebat sempat melanda Surabaya, Jawa Timur. Salah satu wilayahnya pun terendam banjir. Namun, hanya perlu waktu tiga jam bagi pemerintah Surabaya untuk membuat banjir tersebut surut.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun membeberkan jurus jitu yang ia gunakan untuk mengantisipasi dan menangani banjir secara cepat.
Menurut Risma, meski anggaran Surabaya tidak besar, namun ia berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi bencana musiman tersebut.
“Kami tidak punya uang banyak. Karena itu yang kami lakukan adalah bagaimana dengan anggaran yang sedikit kami bisa maksimal. Kami membuat waduk-waduk yang cukup banyak di Surabaya,” ungkap Risma di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Jumat (17/1).
Menurut Risma, di awal pemerintahannya dulu, Surabaya hanya punya 3 waduk. Namun saat ini jumlahnya naik drastis jadi 72 waduk. Waduk tersebut juga dilengkapi dengan pompa yang berfungsi mengendalikan tinggi permukaan air. Sehingga secara alami air bisa masuk ke waduk-waduk tersebut.
Banjir di wilayah Surabaya barat Foto: Dok. Sandhi Nurhartanto/ jatimnow
Di sekitar pantai, Risma juga membangun tanggul waduk dari tanah. Teknologi ini konon juga dipakai di Belanda. Tanggul waduk dari tanah ini punya lebar 15 meter dan tinggi 20 meter. Dengan adanya tanggul waduk tersebut, Surabaya Barat yang awalnya langganan banjir, sudah lima tahun ini bebas banjir.
ADVERTISEMENT
“Karena kami enggak punya uang. Kalau kemarin saya lihat di Jakarta itu pakai sheet pile (dinding turap baja), kami enggak punya uang. Jadi saya membuat tanggul waduk dari tanah. Saya pikir di Belanda aja pakai itu, kenapa saya harus pakai mahal-mahal,” ujar Risma.
Tak hanya itu, jurus antibanjir lain yang diterapkan Risma adalah dengan membuat saluran yang terkoneksi. Saluran air ini terhubung di seluruh kota. Jurus ini berhasil mengurangi daerah langganan banjir secara signifikan.
“Sebelumnya Surabaya 50 persen wilayahnya banjir. Tapi saat ini kurang lebih hanya tinggal dua persen dan itu pun karena rob dari air laut,” tandasnya.