Tak Terealisasi di Jakarta, Proyek Tanggul Raksasa Bakal Dibuat di Jateng

17 Juli 2023 16:29 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bermain- Sejumlah anak-anak menghabiskan waktu sore dengan bermain bersama dekat proyek tanggul raksasa di Kali Baru, Cilincing. Foto: Mizard Alhamdani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bermain- Sejumlah anak-anak menghabiskan waktu sore dengan bermain bersama dekat proyek tanggul raksasa di Kali Baru, Cilincing. Foto: Mizard Alhamdani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah akan membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall berbasis tol di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Proyek yang bertujuan untuk mengantisipasi ancaman banjir dan ketinggian air laut tersebut pun akan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di tahun depan.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Tol Semarang-Demak akan berfungsi sebagai tanggul di pantai laut. Menurutnya, hal ini penting karena ketinggian banjir rob di Jawa Tengah bisa mencapai 200 cm.
"Jadi selain sebagai jalan tol, itu menjadi tanggul dan ini menjadi model di mana model ini bisa dilanjutkan tidak hanya di Semarang, tetapi itu bisa ditarik bahkan sampai di pantai utara Jawa," ujar Airlangga saat konferensi pers mengenai PSN bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/7).
Dia melanjutkan, proyek tanggul raksasa itu pun akan mencontoh keberhasilan giant sea wall yang ada di Amsterdam, Belanda. "Mungkin kita bisa membangun bendung itu. Kalau itu bisa terbangun, ini tentu proyek ke depan karena sekarang kita selesaikan Semarang-Demak," jelasnya.
Foto udara sejumlah kendaraan roda empat melaju di Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (22/12/2022). Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini proyek Tol Semarang-Demak masuk pembebasan lahan dan proses ganti rugi. Ia memastikan, hak warga sekitar akan terpenuhi untuk pembangunan proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau tol ini jadi, Semarang-Demak, itu akan menjadi satu tanggul yang cukup panjang, relatif begitu ya, dan di sisi dalam atau yang berada pada kawasan daratan yang kemarin air itu besok akan kering," kata Ganjar.
Ia pun berharap proyek Tol Semarang-Demak ini akan selesai tepat waktu. Sehingga, wilayah lainnya di Pantura akan memiliki tanggul raksasa demi mencegah banjir rob.
"Maka kalau ini bisa dijadikan satu modeling dan di Pekalongan bisa selesai, ada sedikit di Tegal sama Batang, ada sedikit yang ada di Brebes, maka seluruh pantura di beberapa bagian itu akan bisa diselesaikan dengan model ini," tambahnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat konferensi pers perkembangan PSN Jawa Tengah di Gedung Kemenko Perekonomian, Senin (17/7). Foto: Alfaddillah/kumparan
Sebelumnya, pemerintah juga berencana membuat proyek giant sea wall di utara Jakarta. Namun pada Januari 2019, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan masih mengkaji ulang proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta sepakat untuk melakukan pengkajian ulang pembangunan tanggul di lepas pantai tersebut. Fokusnya saat ini adalah bagaimana agar permukaan tanah di Jakarta tidak mengalami penurunan.
"Kalimatnya tetap dilanjutkan (pembangunan tanggul laut pesisir). Cuma untuk yang outer giant sea wall itu minta dikaji, iya memang, berarti sudah sama," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantor Wapres RI, Jakarta Pusat, Kamis (24/1).
"Dulu kan saya bilang proyeknya bukan untuk proyek banjir, NCICD, tapi untuk environmental remedies (perbaikan lingkungan)," timpalnya.
Tanggul laut pengaman pantai Jakarta merupakan bagian dari megaproyek Pengembangan Terpadu Kawasan Pesisir Ibu Kota Negara atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Tanggul tersebut direncanakan membentang sepanjang 120 kilometer. Untuk saat ini, tanggul dibangun 20 km dulu di zona paling kritis, menyusul akan ditambah hingga 60 km.
ADVERTISEMENT
Proyek NCICD yang mencakup pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) berbentuk garuda itu dimulai Oktober 2014 pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Ini program jangka panjang pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Belanda, Korea Selatan, serta Jepang.