80683572_164629234940035_8416045107804400888_n (1).jpg

Tangan Dingin Nurman Sulap Kulit Ceker Ayam Jadi Sepatu Keren

30 Maret 2020 9:39 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Sepatu kulit ceker. Foto: Instagram/@hirka.official
zoom-in-whitePerbesar
com-Sepatu kulit ceker. Foto: Instagram/@hirka.official
ADVERTISEMENT
Ceker ayam jadi makanan lezat tentu sudah biasa. Tapi bagaimana jadinya kalau ceker ayam dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan sepatu? Tak terbayang, bukan?
ADVERTISEMENT
Ya, inovasi ini dilakukan oleh seorang pemuda bernama Nurman Farieka Ramdhany. Di bawah bendera Hirka — usaha kreatif yang dibangunnya pada 2015 — pria asal kota Bandung ini menyulap kulit kaki ayam untuk dijadikan sebagai bahan baku pembuatan fashion item yakni sepatu. Bagaimana dia memulainya?

Keresahan Munculkan Ide

Ide luar biasa ini tercetus dari keresahan Nurman terhadap penggunaan kulit satwa liar untuk berbagai produk. Menurut dia, penggunaan kulit satwa liar seperti reptil sekalipun dapat mengancam populasi dan juga kelangsungan hidup mereka.
Berangkat dari keresahan itu, Nurman mendapat inspirasi ketika membaca jurnal kuliah sang Ayah. Ketika itu, Ayah Nurman melakukan penelitian saat berkuliah di Politeknik Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta terkait kulit-kulit yang dapat dijadikan bahan produk fashion.
ADVERTISEMENT
Saat itulah Nurman tertarik dengan kulit ceker ayam yang dikenal dengan tekstur unik dan bisa dijadikan bahan sepatu. Sebelum kulit ceker ayam, dia sempat mencari bahan dari kulit hewan lain seperti ikan nila, pari, kulit kodok hingga kulit bebek. Namun bagi Nurman dan ayahnya, kulit ceker ayam yang paling sustainable dari keberlangsungan hewan di luar sana.
com-Kulit ceker ayam. Foto: Instagram/@nurman_farieka

Mengumpulkan Modal dengan Membuat Sepatu Berbahan Kanvas Dulu

Walaupun sudah terbesit dipikirannya untuk berbisnis dengan kulit ceker ayam, rupanya nasib baik belum berpihak pada Nurman. Saat itu, Nurman hanya memiliki modal Rp 150.000. Itu pun didapat dari penjualan dompetnya kepada temannya.
Sayangnya, uangnya belum cukup untuk memulai usaha sepatu dari kulit ceker ayam. Nurman menyebut biaya produksi sepatu dari ceker ayam tergolong mahal. Ia pun memulai usahanya dengan membuat sepatu berbahan kanvas.
com-Nurman Farieka, penerima apresiasi Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU) Indonesia Awards 2019. Foto: Dok Astra

Memanfaatkan Limbah Kulit Ceker Ayam

Keuntungan dari penjualan sepatu kanvas, Nurman gunakan sebagai modal awal untuk membuat sepatu dari kulit ceker ayam. Biaya produksi yang cukup mahal membuat Nurman memutar otak untuk dapat menekan biaya tersebut.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Nurman pun bekerja sama dengan para pengepul di Pasar Kembar Bandung, tukang sayur yang lewat di depan rumahnya, restoran siap saji, hingga warung-warung ayam goreng untuk mendapatkan si ceker ayam yang tidak mereka gunakan.

Sukses Menarik Perhatian

com-Sepatu kulit ceker. Foto: Instagram/@hirka.official
Pada 2017, Nurman resmi meluncurkan produk sepatu kulit ayamnya ke pasaran. Sepatu berbahan kulit ceker ini sukses menarik perhatian karena tekstur kulit yang menyerupai kulit ular. Tekstur kulit ayam ternyata tidak mudah terkelupas jika dibandingkan dengan kulit ular.
Dari yang tadinya hanya memproduksi saat ada pesanan. Kini ia berhasil meningkatkan produksi dan penjualannya, dari awalnya 100 pasang menjadi 200 pasang sepatu.

Harga terjangkau & Go International

Meski punya kualitas yang sama dengan kulit buaya dan ular, mahakarya Nurman ini tak sampai puluhan juta rupiah. Hanya dibanderol Rp 400.000 hingga yang paling mahal Rp 6 juta. Harga yang sangat terjangkau jika merujuk pada rumitnya proses pembuatan sepatu ini.
ADVERTISEMENT
Inilah yang membuat usahanya sukses. Pemasaran yang awalnya melalui mulut ke mulut, saat ini sudah mencapai Aceh, Kalimantan, Jakarta, Jawa, dan Sumatra. Selain itu, usaha ini juga sudah memiliki beberapa pelanggan dari luar negeri seperti dari Singapura, Malaysia, Hong Kong, Brasil, dan Prancis.

Mendapat Apresiasi SATU Indonesia Awards

Lewat karyanya ini, Nurman secara tak langsung ikut memberdayakan pengrajin sepatu dan mengangkat perekonomian pengepul ceker ayam di pasar serta mengurangi limbah kaki ayam.
Berkat kreativitasnya ini, Nurman dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan 10th SATU Indonesia Awards 2019 kategori kewirausahaan, pada awal Oktober 2019.
Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU Indonesia) merupakan langkah nyata dari Grup Astra yang berperan aktif dalam memberikan kontribusi nyata guna meningkatkan kualitas masyarakat Indonesia melalui karyanya dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan bangsa Indonesia.
ADVERTISEMENT

Melalui program SATU Indonesia Awards yang kini sudah memasuki tahun kesebelas, Astra mencari generasi-generasi muda yang tak kenal lelah memberi manfaat bagi masyarakat di seluruh penjuru tanah air. Apresiasi diberikan kepada anak bangsa atas setiap perjuangan di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, Teknologi serta satu kategori kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.
Untuk tahun ini, pendaftaran SATU Indonesia Awards kembali dibuka. Mencari penerus bangsa yang melakukan perubahan nyata. Pendaftaran sudah dibuka sejak 2 Maret hingga 2 Agustus 2020. Daftarkan dirimu atau kelompokmu di sini untuk mengikuti 11th SATU Indonesia Awards 2020.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Astra.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten