Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Tasya Nur Medina: Pelaku UMKM Harus Punya Karakter dari Produk Sendiri
26 Oktober 2022 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
COO Meccanism Tasya Nur Medina memberi saran agar para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus memiliki karakter tersendiri untuk mengembangkan bisnisnya. Hal ini dilakukan agar suatu brand tetap mempertahankan prinsip bisnis di awal memulai usahanya.
ADVERTISEMENT
"Aku selalu menekankan kepada teman-teman pelaku UMKM harus punya karakter dari masing-masing kita yang mau bikin," ujar Tasya dalam Festival UMKM kumparan 2022 Day 1, Rabu (26/10).
Menurut dia, apabila para pelaku UMKM paham dengan prinsip bisnisnya, mereka tidak akan mencari-cari jati dirinya di tengah gempuran tren fashion yang ada.
"Jangan yang kayak kita udah bentuk tiba-tiba lagi ada tren ikut ke sana. Oh bajunya lagi gini ikut lagi. Akhirnya kita tidak punya karakter," jelasnya.
Di sisi lain, Tasya mengungkapkan, sebelum para pelaku UMKM membuat bisnis, mereka tentunya harus dapat melihat situasi pasar Indonesia. Ia menilai, pelaku UMKM terkadang cenderung membuat brand berdasarkan ego-nya masing-masing.
"Kadang kalau misalnya pemilik brand itu suka ego dengan brandnya masing-masing. Mau bikin A, karena gue suka," tambah Tasya.
ADVERTISEMENT
Padahal untuk membuat bisnis, para pelaku UMKM harus mengetahui apa yang sedang dibutuhkan oleh pasar. Ia bercerita, sewaktu membangun bisnis bersama sang adik Zaskia Adya Mecca, mereka juga melakukan kesalahan yang sama.
"Saat itu, aku dan Zaskia suka mikir, zaskia suka apa kita bikin, tapi ternyata pasar tidak suka seperti itu. Jadi aku dan Zaskia suka brainstorm kayak pasar ternyata butuh apa,"kata dia.
Dalam berkecimpung di dunia fesyen, Tasya melihat, brand milikinya juga tidak dapat membuat pakaian yang tidak sesuai dengan iklim Indonesia. Untuk itu, Meccanism tidak mengikuti tren pakaian yang dianggap keren oleh masyarakat Indonesia.
"Kita tinggal di Indonesia yang iklimnya panas, aku ngomongin Meccanism, kita bikin baju yang lapis-lapis lagi itu keren sebenarnya, tapi tidak nyaman dipakai," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Tasya menegaskan bagi siapa pun pelaku UMKM yang ingin memiliki bisnis harus mengetahui visi dan misi mereka seperti apa. Adapun target juga yang ingin dicapai harus diketahui.
"Jadi kaya visi misi aku anak SMP-SMA mau belanja tidak harus susah, tidak perlu minta uang orang tua sudah bisa belanja," tandas Tasya.