news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tawarkan Konsesi Nikel, Jokowi Pede Tesla Bakal Investasi di Indonesia

2 Februari 2023 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk saat meninjau lokasi fasilitas produksi roket Space X, di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk saat meninjau lokasi fasilitas produksi roket Space X, di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimistis Tesla Inc. akan berinvestasi di Indonesia, terutama setelah menawarkan insentif keringanan pajak hingga konsesi tambang nikel ke perusahaan milik Elon Musk itu.
ADVERTISEMENT
Jokowi telah berbincang dengan Elon Musk dua kali melalui kunjungan ke fasilitas SpaceX di Texas tahun lalu serta lewat telepon untuk membahas kemungkinan investasi Tesla. Indonesia telah lama berupaya memanfaatkan cadangan bijih nikelnya yang kaya, yang dapat diproses untuk digunakan dalam baterai kendaraan listrik.
Adapun insentif lainnya termasuk keringanan pajak dan skema subsidi pembelian electronic vehicle (EV) untuk membangun pasar Tesla di Indonesia.
Jokowi optimistis Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan negara lain yang mungkin dipertimbangkan Tesla untuk investasi karena memiliki cadangan nikel terbesar dan pasar domestik yang besar.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Elon Musk saat meninjau lokasi fasilitas produksi roket Space X, di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu (14/5/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Ia memberi kebebasan kepada Tesla untuk menerima tawaran untuk menambang nikel, menggarisbawahi bahwa Indonesia terbuka untuk investasi dalam rantai pasokan baterai EV dan mobil listrik.
ADVERTISEMENT
“Kalau mereka mau mulai dari baterai EV, tidak apa-apa,” ujar Jokowi.
Tesla sedang mencari pusat manufaktur tambahan. Perusahaan itu saat ini memproduksi EV di empat lokasi: Fremont, California; Shanghai; Austin, Texas dan di luar Berlin. Analis memperkirakan bahwa Tesla perlu membangun tujuh atau delapan gigafactories lagi untuk memenuhi target Musk menjual 20 juta kendaraan listrik pada tahun 2030.
Selain Indonesia, negara lain seperti Korea Selatan, Kanada, dan Meksiko juga mengincar Tesla untuk berinvestasi di bidang manufaktur. Jika Indonesia berhasil mengamankan investasi, pabrik Tesla akan menjadi fasilitas pertama di Asia.
Bulan lalu, perusahaan mengumumkan investasi USD 3,6 miliar untuk memperluas produksi baterai di pabriknya di Nevada.