Tekan Biaya Kirim, Menteri Edhy Minta PUPR Bangun Jalan di Sentra Tambak Garam

25 Februari 2020 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petambak memanen garam di desa Tanjakan, Krangkeng, Indramayu. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
zoom-in-whitePerbesar
Petambak memanen garam di desa Tanjakan, Krangkeng, Indramayu. Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
ADVERTISEMENT
Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP saat ini tengah memperbaiki konektivitas di daerah tambak garam sebab aksesnya dinilai masih sulit.
ADVERTISEMENT
Menteri KKP Edhy Prabowo mengatakan, akses yang sulit ini menyebabkan para petambak garam merugi karena ongkos kirim cenderung mahal. Selama ini harga garam tak sebanding dengan ongkos kirimnya.
"Ongkos angkut garam ini sekarungnya Rp 12.000 sendiri. Kebayang kalau harga garam petani yang cuma Rp 500, satu karung ngangkatnya Rp 12.000. Sudah habis di ongkos angkut," ungkap Edhy di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI, Jakarta, Selasa (25/2).
Untuk itu Edhy Prabowo menyatakan pihaknya pun sudah meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono agar membuatkan akses jalan bagi para petambak garam.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo saat Raker Komisi IX DPR RI, Jakarta (12/2). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Menurut Edhy, Basuki pun sudah menyetujui rencana tersebut. Saat ini KKP sedang mendata daerah mana saja yang perlu dibuatkan jalan.
ADVERTISEMENT
"Menteri PU sudah siap untuk membangun. Hanya mereka minta daerah mana yang akan mereka buatkan jalan. Mungkin jalannya tidak dua mobil. Yang penting satu mobil bisa lewat," ujarnya.
Dengan tersedianya akses yang baik, maka diharapkan nilai tambah garam lokal pun dapat meningkat.
“Kita juga terus berkomunikasi untuk mendesain gimana garam nelayan ini bisa punya nilai tambah. Nilai tambahnya dimulai dari mengurangi ongkos angkut,” ucap Edhy.