Telkom Bukukan Pendapatan Konsolidasi Rp 35,2 Triliun di Kuartal I 2022

10 Mei 2022 12:49 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telkom mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal I 2022. Foto: dok. Telkom Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Telkom mencatatkan kinerja yang positif pada kuartal I 2022. Foto: dok. Telkom Indonesia
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatatkan pertumbuhan positif pada triwulan I 2022 dengan membukukan pendapatan mencapai Rp35,2 triliun. Jumlah ini naik 3,7 persen secara year on year (yoy).
Tak hanya itu, perseroan juga mencatat pertumbuhan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar 3,1 persen atau sebesar Rp19,4 triliun. Laba bersih juga mengalami kenaikan 1,7 persen dengan jumlah Rp 6,1 triliun.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan Telkom fokus mengakselerasi langkah transformasi perusahaan agar menjadi digital telco. Karena itulah, kinerja IndiHome serta Digital Business Telkomsel yang kian kuat masih mendominasi pertumbuhan pendapatan perseroan.
"Ada lima strategi utama yang ingin direalisasikan untuk memperkuat competitive advantages perusahaan, meningkatkan value creation bagi stakeholder, serta mendukung terwujudnya sustainable competitive growth. Langkah ini mulai memperlihatkan hasil yang baik dan kami yakini akan berdampak positif bagi perusahaan dalam 2-3 tahun ke depan," jelas Ririek.

Kontribusi IndiHome dan Telkomsel dalam Pendapatan Telkom

Telkom berhasil membukukan pendapatan mencapai Rp 35,2 triliun pada triwulan I 2022. Foto: dok. Telkom Indonesia
Pada segmen fixed broadband, IndiHome membukukan pendapatan Rp6,9 triliun atau tumbuh 7,9 persen secara year on year (yoy) dengan total kontribusi terhadap pendapatan perseroan mencapai 19,5 persen. Adapun pelanggan IndiHome hingga akhir Maret 2022 mencapai 8,7 juta atau tumbuh 7,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Selain itu, ARPU IndiHome yang kian stabil di kisaran Rp270 ribu, didorong oleh pendapatan add-ons yang tumbuh 15,6 persen dan berkontribusi sebesar 15,9 persen dari total pendapatan IndiHome.
Guna memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan, IndiHome terus menjalin kerja sama dengan berbagai content provider terbaik, seperti Disney+ Hotsar dan Netflix. Dengan layanan yang menjangkau hingga 498 dari total 514 IKK di Indonesia, IndiHome memegang peran penting dalam mendorong pengembangan masyarakat digital.
Sementara itu, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp21,3 triliun pada kuartal I 2022. Jumlah pelanggan Telkomsel pada akhir Maret 2022 mencapai 175 juta pelanggan dengan pengguna mobile data sebanyak 119,8 juta pelanggan. Jumlah ini tumbuh 4,3 persen secara year on year. Lalu lintas data pun meningkat 19,2 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Di sisi lain, Telkomsel telah memiliki BTS sebanyak 247.930 unit dengan 197.721 di antaranya adalah BTS 3G/4G/5G. Jumlah ini pun mengalami peningkatan sebesar 5,9 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Guna mendorong pertumbuhan pendapatan dari Data & Digital Service, PT Telkomsel Ekosistem Digital (INDICO) melengkapi kapabilitas Telkomsel di bisnis konektivitas seluler. INDICO akan berfokus pada kesehatan digital melalui aplikasi Fita, edu-tech melalui aplikasi Kuncie, serta mobile gaming melalui anak usaha Majamojo.
Pada triwulan I 2022, Telkom juga mencatat pertumbuhan EBITDA sebesar Rp 19,4 triliun dan laba bersih sebesar Rp 6,1 triliun. Foto: dok. Telkom Indonesia
Hingga Maret 2022, segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp4,2 triliun atau tumbuh 1,9 persen secara year on year. Pada pertumbuhan ini, layanan B2B IT Services dan layanan digital untuk korporasi menjadi kontributor terbesar.
Sejalan dengan strategi utama di tahun 2022, pada April 2022 Telkom telah mengambil alih Telkomsigma menjadi anak usaha langsung. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi TelkomGroup dalam penataan portofolio bisnis yang bertujuan untuk memperkuat sekaligus mengakselerasi Telkomsigma untuk menjadi B2B IT Service Leader Company.
Sementara itu, segmen Wholesale dan International mencatat pendapatan Rp3,9 triliun atau tumbuh 16,0 persen secara year on year, terutama pada pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi dan layanan wholesale voice internasional.
Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel membukukan pendapatan Rp1,87 triliun atau tumbuh 21,5 persen dengan peningkatan EBITDA dan laba bersih sebesar 28,8 persen dan 33,9 persen. Margin EBITDA dan margin laba bersih Mitratel pun mengalami peningkatan mencapai 77,1 persen dan 24,6 persen. Jumlah ini sejalan dengan komitmen perseroan untuk mengoptimalkan nilai bagi shareholder dengan Mitratel yang terus melakukan pengembangan portofolio bisnis fiber optic untuk memperkuat bisnis tower yang dikelolanya.
Selanjutnya, data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan dari aktivitas bisnis digital perusahaan. Saat ini TelkomGroup tengah melakukan konsolidasi bisnis data center.
Adapun Hyperscale Data Center diperkirakan akan beroperasi mulai kuartal kedua tahun 2022, seiring dengan potensi bisnis data center yang terus meningkat.
Untuk memperkuat portofolio perusahaan, mempercepat proses transformasi, dan meningkatkan kapabilitas digital, belum lama ini Telkom menjalin kerja sama strategis salah satunya dengan Microsoft. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis Telkom, khususnya di ranah platform digital dan layanan digital. Kolaborasi ini mencakup pemanfaatan aset infrastruktur Hyperscale Data Center Telkom untuk mendukung perjalanan transformasi digital Indonesia.
Pada tiga bulan pertama tahun 2022, Telkom telah menggunakan belanja modal sebesar Rp5,7 triliun atau 16,3 persen dari total pendapatan. Belanja modal terutama digunakan untuk memperkuat infrastruktur jaringan dan pendukung untuk meningkatkan kapasitas, baik pada bisnis fixed line maupun mobile demi pengalaman digital terbaik pelanggan.