Terapkan Protokol Kesehatan, KRL Hanya Angkut 400.000 Penumpang Sehari

11 Agustus 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penumpang menunggu KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Penumpang menunggu KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengikuti aturan pembatasan jumlah penumpang sejumlah 35-40 persen dari kapasitas untuk menjaga jarak aman (physical distancing) antarpengguna KRL.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan adanya pembatasan jumlah penumpang tersebut maka setiap hari KRL hanya mengangkut 400.000 penumpang.
Jumlah ini berkurang jauh dibandingkan kondisi normal saat KRL mampu mengangkut hingga 1 juta penumpang per hari.
"Biasanya KRL (mengangkut) lebih dari 1 juta penumpang. Ini menunjukkan KRL menjadi kebutuhan yang luar biasa. Tetapi kami enggak bisa membiarkan mereka berdesakan jadi dibatasi 400.000 penumpang," kata Budi Karya dalam Webinar Peranan Transportasi Sebagai Jembatan Keberagaman, Selasa (11/8).
Menurut Budi Karya, pemerintah kemudian mengerahkan bus-bus gratis untuk mengangkut para penumpang yang tidak tertampung KRL. Adapun jumlah bus alternatif ini sudah mencapai 170 unit.
"Jadi kita dukung dengan bus. Kita harus all out memberikan fasilitas untuk masyarakat. Negara harus hadir memfasilitasi masyarakat," ujar Budi Karya.
Kepadatan penumpang KRL Tanah Abang-Sudimara, Kamis (16/7). Foto: Dok. Maman
Bus alternatif tersebut tersedia dari Stasiun Bogor ke sejumlah stasiun tujuan di Jakarta, jumlahnya 140 unit bus. Jumlah ini ditambah lagi 10 unit dengan titik keberangkatan di Botani Square Bogor. Selain itu, dari Stasiun Cikarang juga tersedia 20 unit bus tujuan Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Dalam kondisi pandemi memang ada persoalan terkait protokol kesehatan. Tetapi kami mengawal kegiatan itu dengan baik Insyaallah enggak ada masalah yang berarti. Saya minta Pak Zul (Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan) dan Pak Didiek (Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia) lakukan ini dengan sungguh-sungguh karena kita melayani masyarakat," ujarnya.