Terbanyak se-ASEAN, 51 Emiten Baru Melantai di BEI Sepanjang 2020

30 Desember 2020 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 30 Desember 2020 sebanyak 51 perusahaan telah melakukan Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan saham di bursa. Sehingga sampai dengan saat ini terdapat 713 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, dengan capaian tersebut, Indonesia masih menjadi bursa saham dengan jumlah IPO terbanyak jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
"Indonesia pun masih menjadi bursa dengan jumlah IPO terbanyak di ASEAN," kata Inarno dalam penutupan perdagangan saham 2020, Rabu (30/12).
Dia menyampaikan, aktivitas perdagangan BEI pada tahun 2020 juga mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 32 persen menjadi 619 ribu kali per hari di bulan November 2020 sekaligus menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi di antara bursa-bursa lainnya di kawasan Asia Tenggara.
"Pada periode yang sama, rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) berangsur-angsur pulih dan mencapai nilai Rp 9,18 triliun," jelasnya.
Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Sepanjang tahun ini, jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksadana, mengalami peningkatan sebesar 56 persen mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID) sampai dengan 29 Desember 2020. Kenaikan investor ini 4 kali lipat lebih tinggi sejak 4 tahun terakhir dari 894 ribu investor pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53 persen menjadi sejumlah 1,68 juta SID. Kemudian, jika dilihat dari jumlah investor aktif harian, hingga 29 Desember 2020 terdapat 94 ribu investor atau naik 73 persen dibandingkan akhir tahun lalu.
"Peningkatan jumlah investor serta aktivitas transaksi investor harian tentu merupakan hasil upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dalam mengedepankan sosialisasi dan edukasi terkait investasi di pasar modal kepada masyarakat," kata Inarno.
Seiring dengan meningkatnya partisipasi investor ritel domestik, rekor transaksi perdagangan baru berhasil dicapai pada tahun 2020 ini, yaitu frekuensi transaksi harian saham tertinggi pada 22 Desember 2020 sebanyak 1.697.537 transaksi.