Terdampak Corona, China untuk Pertama Kali Tak Patok Target Pertumbuhan Ekonomi

22 Mei 2020 14:44 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja menyelesaikan perakitan mobil di dalam pabrik Honda Dongfeng, Wuham Hubei, China, Rabu (8/4). Foto: REUTERS / Aly Song
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja menyelesaikan perakitan mobil di dalam pabrik Honda Dongfeng, Wuham Hubei, China, Rabu (8/4). Foto: REUTERS / Aly Song
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir, Pemerintah China tak mematok target pertumbuhan ekonomi tahunan. Padahal semula, Negeri Tirai Bambu itu berobsesi pada 2020 ini bisa menggandakan angka pertumbuhan ekonominya dibandingkan 2010 yang mencapai 10,6 persen.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, keputusan tak mematok target pertumbuhan ekonomi itu disampaikan Perdana Menteri China, Li Keqiang, dalam Kongres Rakyat Nasional atau National People Congress, yang merupakan forum tertinggi negara itu.
"Kami belum menetapkan target spesifik untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini karena negara kami akan menghadapi beberapa faktor yang sulit diprediksi dalam perkembangannya karena ketidakpastian besar mengenai pandemi COVID-19," kata Li kepada hampir 3.000 delegasi peserta NPC, termasuk Presiden Xi Jinping, Jumat (22/5).
Menjadi negara pertama yang dihantam pandemi virus corona COVID-19, China mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi hingga 6,8 persen sepanjang kuartal I 2020 ini. Ini merupakan pertumbuhan ekonomi negatif yang pertama kali sejak 1992.
Kondisi ekonomi yang sulit, juga membuat defisit anggaran China akan membengkak jadi lebih dari 3,6 persen terhadap produk domestik bruto, naik dari sebelumnya 2,8 persen pada 2019. Untuk menutupi defisit anggaran itu, Li mengatakan akan menerbitkan surat utang hingga senilai 4,75 triliun yuan.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari target-target tersebut, Pemerintah China memprioritaskan stabilitas sosial dengan menjaga angka inflasi dan tingkat pengangguran.
Perdana Mentari China Li Keqiang. Foto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Tak ditetapkannya target pertumbuhan ekonomi, mengonfirmasi bahwa obsesi Pemerintah untuk menggandakan PDB riil antara 2010 dan 2020 tak akan tercapai. Tapi media pemerintah mengatakan, tujuan pembangunan jangka panjang resmi tak berubah.
Dalam dua tahun terakhir, China yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, mengalami perlambatan. Tahun lalu setelah didera perang dagang dengan Amerika Serikat, dan kali ini dihantam pandemi virus corona.
Beberapa ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi China secara tahunan pada 2020 ini bisa negatif. Pemulihan yang diharapkan juga tak bisa segera, karena negara-negara tujuan ekspor China masih didera masalah virus corona.
ADVERTISEMENT
Kegiatan Kongres Rakyat Nasional ini sendiri mengalami pengunduran dari jadwal semula, 5 Maret 2020. Hal ini akibat pandemi virus corona COVID-19, yang membuat acara tersebut mundur hingga akhir Mei.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.