Terdampak Corona, Jumlah Penumpang Pelindo II Turun hingga 30 Persen

20 Mei 2020 15:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Pelindo II, saat crane membongkar muat peti kemas dari kapal-kapal kargo. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola PT Pelindo II, saat crane membongkar muat peti kemas dari kapal-kapal kargo. Foto: Wendiyanto Saputro/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) termasuk salah satu BUMN yang terdampak pandemi virus corona. Jumlah arus peti kemas hingga penumpang anjlok selama masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono mengatakan, penurunan paling tajam terjadi pada jumlah penumpang. Sejak awal tahun hingga akhir April 2020, jumlah penumpang hanya sekitar 190.900 orang, turun 30,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 273.500 orang.
Untuk arus barang atau peti kemas per April 2020 atau 2,37 juta teus. Angka ini turun 5-8 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu 2,49 juta teus.
"Peti kemas turun 4-8 persen. Untuk peti kemas di Jakarta Internasional penurunan 7-8 persen, domestik ada kenaikan, tapi secara overall turun. Ini sangat bagus jika dibandingkan industri lain," ujar Arif dalam video conference, Rabu (20/5).
Sementara arus non peti kemas hanya 18,33 juta ton per April 2020, turun 7-8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 20,02 juta ton.
ADVERTISEMENT
Selain itu, arus kapal turun menjadi 62,06 juta GT per April 2020. Padahal di periode yang sama tahun lalu mencapai 68,44 juta GT.
Sebelumnya, Pelindo II menyebut menutup sementara tiga pelabuhan yang melayani penumpang. Terminal tersebut yakni Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Pandan, Belitung dan Pelabuhan Pangkal Balam di Provinsi Bangka Belitung. Kemudian Terminal Penumpang Pelabuhan Boom Baru di Palembang, Sumatera Selatan.
"Kapal yang melayani penumpang di ketiga pelabuhan tersebut menghentikan sementara guna meredam meluasnya penyebaran virus corona," Arif dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (6/4).
Sedangkan dua terminal penumpang lainnya masih beroperasi, yakni di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Pontianak. Keputusan ini diambil pengelola kapal sebagai upaya mendukung program Pemerintah Daerah & Provinsi dalam mencegah penyebaran COVID-19.
Tumpukan peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Arif menjelaskan, per 1 April 2020 operasional Kapal Cepat Express Bahari rute Belitung – Bangka (PP) berhenti sementara. Demikian juga dengan Kapal Cepat Express Bahari rute Palembang-Muntok (PP).
ADVERTISEMENT
Meski terminal penumpang di ketiga pelabuhan itu tutup sementara, operasional dan pelayanan terminal lainnya tetap beroperasi. Kapal barang tetap bisa bersandar dan melakukan bongkar muat.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!