Terpopuler: 35 Pedagang Meninggal karena Corona, Kalung Antivirus ala Kementan

5 Juli 2020 7:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang menjual dagangannya di depan Pasar Pegirian, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/5). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang menjual dagangannya di depan Pasar Pegirian, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/5). Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ADVERTISEMENT
Jumlah pedagang pasar yang terpapar virus corona bertambah 40 kasus dalam waktu kurang dari sepekan. Dari 768 kasus per Minggu (28/6) menjadi 806 per Sabtu (4/7).
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut menjadi salah satu berita populer kumparanBisnis. Adapun dua berita lainnya yang tak kalah ramai dibaca, yakni seputar bantahan ilmuwan hingga pengamat terkait kalung antivirus corona buatan Kementerian Pertanian.
Berikut berita populer ekonomi bisnis, Sabtu (4/7):
806 Pedagang Positif COVID-19, 35 Orang Meninggal
Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikapi) mencatat jumlah pedagang pasar tradisional yang positif terjangkit COVID-19 bertambah 40 orang di pekan ini.
Berdasarkan data yang sudah masuk ke Ikappi, sebanyak 806 pedagang di 164 pasar dinyatakan positif. Dengan angka kematian yang juga naik dari 32 menjadi 35 orang.
“Total 164 pasar. Positif 806, meninggal 35, jumlah provinsi 24,” kata Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri, kepada kumparan, Sabtu (4/7).
ADVERTISEMENT
Klaim Kementan Kayu Putih Cegah Virus Corona Dibantah Profesor Kimia Kanada
Klaim Kementan mengenai kalung antivirus berbahan daun kayu putih mampu membunuh virus, dibantah oleh profesor asal Kanada.
Direktur McGill University’s Office for Science and Society, Profesor Joe Schwarcz, mengungkapkan belum ada penelitian soal senyawa yang terkandung dalam kayu putih bisa digunakan untuk membunuh virus.
"Sama sekali tidak ada bukti bahwa dokter di Universitas Havana telah melakukan penyelidikan terhadap minyak esensial kayu putih sehubungan dengan COVID-19. Juga tidak ada bukti bahwa ada orang lain yang melakukan penelitian terkait," ujarnya dalam laporan penelitian.
Kalung antivirus corona. Foto: Dok. Kementan
Pengamat Nilai Rencana Memperbanyak Kalung Antivirus Corona Hamburkan Uang Negara
Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahadiansyah, menilai rencana pemerintah memperbanyak produksi kalung antivirus corona buatan Kementan hanya menghamburkan anggaran. Ia menilai, seharusnya pemerintah fokus untuk penanganan pandemi.
ADVERTISEMENT
"Itu sebenarnya kebijakan yang keliru. Kedua, itu pemborosan anggaran, membuang anggaran saja," ujar Trubus kepada kumparan, Sabtu (4/7).
Dia melanjutkan, ranah kesehatan publik seperti ini seharusnya dipegang oleh Kementerian Kesehatan. Sehingga menurutnya, akan salah tupoksi jika Kementan akan memproduksi kalung yang diklaim dapat membunuh virus corona.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.