Terpopuler: Corona Berlalu, IMF Sebut Ekonomi RI Melesat Sesuai Janji Jokowi

18 April 2020 7:15 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Virus corona masih menjadi tema besar yang mewarnai berita populer kumparanBisnis sepanjang Jumat (17/4). Namun, kabar kali ini tidak didominasi oleh informasi buruk.
ADVERTISEMENT
Berita mengenai ramalan ekonomi Indonesia akan bangkit menjadi salah satu yang menyita publik. Apalagi proyeksi tersebut datang dari International Monetary Fund (IMF).
Selain itu, kebijakan soal THR ke PNS juga banyak dibicarakan masyarakat. Ada juga informasi dari Garuda Indonesia yang harus memotong gaji karyawannya di tengah dampak virus corona.
Berikut ini selengkapnya berita populer kumparanBisnis pada Jumat (17/4):
IMF Sebut Ekonomi RI Melesat Setelah Corona
Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), memproyeksi pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia, akan melesat pada 2021. Hal ini berlaku, jika pandemi virus corona COVID-19, berakhir pada 2020 ini.
Dikutip dari studi IMF berjudul 'The Great Lockdown: Worst Economic Downturn Since the Great Depression', pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan kontraksi atau negatif 3 persen. Angka itu jauh lebih buruk dibandingkan saat krisis finansial global pada 2009, yang minus 0,1 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, kondisi tersebut akan berbalik melesat pada 2021, jika negara-negara yang diserang pandemi virus corona bisa mengakhiri masalah itu pada tahun ini.
Negara-negara maju, menurut laporan itu, akan tumbuh 4,5 persen. Sedangkan negara berkembang tumbuh rata-rata 6,6 persen.
"Asumsinya pandemi virus corona pudar pada paruh kedua tahun 2020. Selain itu, kebijakan penyelamatan ekonomi yang diambil negara-negara di dunia efektif dalam mencegah kebangkrutan perusahaan yang meluas, PHK, dan tekanan finansial yang meluas pada sistem," tulis Ekonom IMF Gita Gopinath.
Dalam laporan itu, Gita Gopinath mencantumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 hanya ada di angka 0,5 persen. Tapi pada 2021, meroket ke posisi 8,2 persen.
Jika proyeksi IMF ini betul terwujud pada 2021, maka itu merupakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi dalam 25 tahun terakhir. Ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 8 persen terkahir kali pada 1995, tepatnya di angka 8,22 persen.
Ilustrasi PNS. Foto: Dok. Istimewa
THR PNS Dipotong, Negara Hemat Rp 5,5 Triliun
ADVERTISEMENT
Pemerintah memangkas THR PNS di tahun ini sebagai dampak dari sulitnya penerimaan negara di tengah pandemi virus corona.
Para abdi negara hanya akan mendapatkan THR sebesar gaji pokok dan tunjangan yang melekat. Tidak termasuk tunjangan kinerja (tukin).
THR juga hanya berlaku pada PNS eselon III ke bawah. Sementara untuk pejabat daerah, pejabat negara, termasuk presiden, menteri, hingga anggota DPR RI dan DPD, tidak akan mendapatkan THR.
Namun pemerintah memastikan THR untuk pensiunan PNS akan sama jumlahnya seperti tahun-tahun sebelumnya atau tak ada pemangkasan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah bisa menghemat Rp 5,5 triliun dari kebijakan memangkas THR PNS tersebut.
"Jadi karena kita tidak bayar THR yang memasukkan tunjangan kinerja dan karena adanya itu kita bisa kurangi anggaran THR sampai Rp 5,5 triliun," ujar Sri Mulyani dalam video conference, Jumat (17/4).
Garuda Indonesia saat bersiap mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (14/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Garuda Potong Gaji Karyawan Hingga 50 Persen
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melakukan pemotongan gaji karyawannya, mulai dari level direksi, komisaris, hingga staf. Hal itu disebabkan oleh mewabahnya virus corona yang berdampak negatif pada keuangan perusahaan.
Keputusan pemotongan gaji itu tertuang di dalam Surat Edaran Nomor JKTDZ/SE/70010/2020 tentang Ketentuan Pembayaran Take Home Pay terkait Kondisi Pandemi COVID-19. Hal itu dibenarkan oleh Presiden Asosiasi Pilot Garuda, Bintang Hardiono.
Berdasarkan surat itu, pemotongan gaji dilakukan mulai bulan April hingga Juni 2020. Tujuannya, agar Garuda Indonesia tetap dapat beroperasi sehingga kebutuhan pelanggan dan pegawai Garuda Indonesia dapat terpenuhi dengan baik.
Besaran Pemotongan Gaji:
1. Direksi dan Komisaris: 50 persen
2. Vice President, Captain, First Office, dan Flight Service Manager: 30 persen
ADVERTISEMENT
3. Senior Manager: 25 persen
4. Flight Attendant, Expert dan Manager: 20 persen
5. Duty Manager dan Supervisor: 15 persen
6. Staff (Analyst, Officer atau setara) dan Siswa: 10 persen