Tertinggi dalam 9 Tahun, Neraca Perdagangan RI Surplus USD 21,74 Miliar di 2020

15 Januari 2021 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpukan peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tumpukan peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia selama 2020 mencatatkan surplus USD 21,74 miliar. Nilai tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 yang mengalami defisit USD 3,59 miliar.
ADVERTISEMENT
Bahkan jika ditarik lebih jauh, surplus neraca dagang selama tahun lalu tersebut merupakan yang tertinggi dalam sembilan tahun terakhir atau setelah 2011 yang saat itu mengalami surplus USD 26,06 miliar.
"Kalau melacak ke belakang, surplus neraca perdagangan tahun 2020 ini tertinggi sejak 2011, di mana pada 2011 itu surplus USD 26,06 miliar," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1).
Secara rinci, surplus tersebut didapatkan karena nilai ekspor selama 2020 mencapai USD 163,31 miliar. Angka ini turun 2,61 persen dibandingkan 2019 yang mencapai USD 167,68 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Foto: Humas BPS
Sementara untuk impor selama tahun lalu mencapai USD 141,57 miliar. Angka ini turun 17,34 persen dibandingkan 2019 yang sebesar USD 171,38 miliar.
ADVERTISEMENT
Selama tahun lalu, neraca perdagangan Indonesia surplus dengan Amerika Serikat sebesar USD 1,23 miliar , disusul India yang surplus USD 866,3 juta, dan Filipina yang surplus USD 468,9 juta.
Sementara neraca dagang Indonesia masih mengalami defisit dengan sejumlah negara, yakni China sebesar USD 1,12 miliar, Australia USD 260,2 miliar, dan Brasil USD 203,3 miliar.