news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

The Fed Diprediksi Bakal Terus Naikkan Suku Bunga Acuan hingga Tahun Depan

7 Agustus 2022 16:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
zoom-in-whitePerbesar
New York Federal Reserve Bank Foto: REUTERS/Brendan McDermid
ADVERTISEMENT
Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan sejumlah kondisi global yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Salah satunya adalah agresivitas The Fed dalam menaikkan suku bunga acuannya.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menjelaskan, The Fed sendiri menargetkan akan menghentikan agresivitas kenaikan suku bunga acuan tersebut ketika inflasi di Amerika Serikat sudah mencapai level 2 persen.
"Jadi dengan demikian, sepertinya tahun depan juga masih ada kenaikan Fed Fund Rate," kata Eko pada konferensi pers Evaluasi Kinerja Ekonomi Triwulan II 2022, Minggu (7/8).
Eko mengatakan, kenaikan suku bunga tersebut akan berimplikasi terhadap volatilitas di sektor keuangan Indonesia, termasuk nilai tukar dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
Pada Juni lalu, The Fed resmi menaikkan suku bunga acuan 0,75 persen atau 75 basis poin (bps). Keputusan diambil Federal Open Market Committee (FOMC) dalam rapat yang digelar 14-15 Juni 2022 waktu setempat.
Dengan kenaikan 0,75 persen, suku bunga acuan AS berada di kisaran 1,5 persen dan 1,75 persen. Ini merupakan kenaikan suku bunga tertinggi sejak November 1994.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, seorang pejabat di Bank Sentral AS bahkan menyebut suku bunga negara adidaya itu berpotensi naik lagi di kisaran 3,4 akhir tahun ini, bahkan meningkat menjadi 3,8 persen pada 2023.
Sementara Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan keputusan menaikkan suku bunga dilakukan untuk menetralkan ekonomi negara tersebut yang inflasinya kini melonjak tajam.