The Fed Kembali Beri Sinyal Naikkan Suku Bunga Demi Mengendalikan Inflasi 2%

7 April 2024 20:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi  dolar Amerika Serikat (AS). Foto:  ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), memberikan sinyal untuk kemungkinan menaikkan kembali suku bunga demi mengendalikan inflasi. Hal tersebut seakan menganulir persepsi investor yang berharap pemotongan suku bunga pertama kali di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Gubernur The Fed, Michelle Bowman mengatakan, dengan memperhatikan sejumlah potensi kenaikan inflasi, para pembuat kebijakan harus berhati-hati agar tidak melakukan pelonggaran kebijakan terlalu cepat.
“Meskipun ini bukan perkiraan dasar saya, saya terus melihat risiko bahwa pada pertemuan mendatang kita mungkin perlu menaikkan suku bunga kebijakan lebih lanjut jika kemajuan dalam mengendalikan inflasi terhenti atau bahkan berbalik arah,” katanya dalam pidato yang dikutip CNBC Intenational, Minggu (7/4).
“Penurunan suku bunga kebijakan yang terlalu cepat atau terlalu cepat dapat mengakibatkan kembalinya inflasi, sehingga memerlukan kenaikan suku bunga kebijakan lebih lanjut di masa depan untuk mengembalikan inflasi ke 2 persen dalam jangka panjang,” tambah Bowman.
Ketua Dewan Cadangan Federal Jerome Powell berbicara pada konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal. Foto: AFP
Sebagai anggota Dewan Gubernur, Bowman adalah anggota tetap dengan hak suara di Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan tingkat suku bunga. Sejak menjabat pada akhir tahun 2018, pidato publiknya telah menempatkannya pada sisi FOMC yang lebih hawkish, yang berarti ia lebih menyukai sikap yang lebih agresif dalam mengendalikan inflasi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam pernyataan minggu ini dari berbagai pejabat, termasuk Ketua Jerome Powell, telah mengindikasikan pendekatan yang hati-hati dalam memangkas suku bunga.
Selain mempertimbangkan risiko inflasi,ada juga efek geopolitik dan stimulus fiskal sebagai dampak buruk lainnya, bersamaan dengan tingginya harga perumahan dan ketatnya pasar tenaga kerja. Adapun Pejabat Fed akan melihat data inflasi berikutnya pada hari Rabu, ketika Departemen Tenaga Kerja merilis laporan indeks harga konsumen bulan Maret.