news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

ThorCon dan PT PAL Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di RI

12 Oktober 2019 12:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
PT PAL Indonesia (Persero) dan ThorCon International Pte Ltd akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kick-off-meeting antara ThorCon, yang berminat serius untuk membangun Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) pertama di Indonesia, dan PT PAL Indonesia, galangan kapal BUMN, digelar pada tanggal 9 - 10 Oktober 2019.
Perancang utama dan CEO ThorCon Lars Jorgensen, telah melakukan diskusi mengenai Detail Engineering Design dengan para enjinir senior PAL yang dipimpin oleh Direktur Rekayasa Umum dan Harkan PT PAL Indonesia Sutrisno.
PAL Indonesia sebelumnya telah menandatangani nota kesepahaman dengan Thorcon International, sebuah perusahaan asal Amerika Serikat (AS) untuk mengembangkan komponen TMSR500 Power Plant atau reaktor desain pembangkit listrik tenaga thorium (PLTT) dan Test Bed Platform.
Pada tahap awal, nilai proyek pengembangan komponen Thorium Molten Salt Reactor 500MW (TMSR500) Power Plant dan Test Bed Platform berkapasitas 500 MW mencapai Rp 1 triliun.
ADVERTISEMENT
Thorcon International adalah Independent Power Producer (IPP) yang telah menyatakan keseriusan kepada pemerintah untuk melakukan investasi sebesar USD 1,2 miliar atau sekitar Rp 17 triliun untuk membangun PLTT di Indonesia.
Sutrisno mengatakan, tahapan proses pembuatan reaktor dan test bed platform adalah pada awal 2020, uji dan persetujuan/sertifikasi oleh otoritas pada 2021-2022, dan fabrikasi untuk komersial pada 2023-2026.
PT PAL optimistis proyek ini dapat dilaksanakan sesuai target mengingat kajian final Badan Litbang Kementerian ESDM telah memberikan rekomendasi kelayakan TMSR500 untuk dikembangkan di Indonesia.
Ilustrasi teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir Foto: Pixabay
Beberapa tantangan telah diidentifikasi bersama, baik pihak PAL maupun Thorcon yakin hal tersebut dapat diatasi. Setelah mempelajari desain secara seksama selama beberapa bulan, Sutrisno mengatakan, mereka yakin bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan dalam membuat reaktor ThorCon MSR yang kompetitif seperti buatan Korea dengan kualitas yang sama dan tepat waktu. Ia yakin bahwa perkiraan biaya dan jadwal waktu pekerjaan tersebut dapat diserahkan kepada Thorcon pada akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sutrisno mengatakan, proyek ini penting untuk bisnis di masa mendatang bagi 1.500 karyawan dan relevan dengan visi perusahaan untuk melakukan diversifikasi dari industri maritim ke industri energi karena sektor energi memiliki banyak permintaan di masa mendatang.
"Karenanya kami memulai lebih awal dan berkolaborasi dengan mitra yang kredibel maka kami bisa menjadi pemimpin di sektor ini," ujar dia dalam keterangannya dikutip kumparan, Sabtu (12/10).
CEO ThorCon Lars Jorgensen mengatakan, ia terkesan dengan perhatian PAL terhadap detail dan melihat karya PAL yang berkualitas tinggi yang sangat baik, sangat mengagumkan dan berharap bahwa PAL dapat memproduksi reaktor Thorcon di Indonesia.
Kontrak ThorCon tidak hanya sejalan dengan rencana perusahaan saat ini untuk mendiversifikasi ke dalam sektor energi, yang suatu hari nanti bisa mengimbangi pendapatan dari pembuatan kapal tetapi PAL akan menjadi perusahaan pertama di dunia yang memproduksi desain reaktor canggih yang akan mendorong PT PAL sebagai pemimpin dunia dalam industri nuklir setara dengan Korea Selatan, China dan Rusia.
ADVERTISEMENT