Tiga Anak Usaha Wijaya Karya Antre IPO Mulai Tahun Depan

8 September 2021 14:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), merencanakan penawaran saham perdana (IPO) terhadap sejumlah anak usahanya secara bertahap hingga 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
Direktur Human Capital dan Pengembangan WIKA, Mursyid, mengatakan untuk tahap pertama perseroan akan mempersiapkan PT Wika Industri dan Konstruksi yang bergerak di bidang fabrikasi baja bisa melantai di bursa tahun depan.
"Alasan IPO berdasarkan kesiapan masing-masing entitas anak. Di 2022 kenapa Wika Industri dan Konstruksi karena ini perusahaan lebih siap, sehingga hanya menunggu kira-kira respons pasar terhadap dampak pandemi ini sudah pulih di 2022," ujar Mursyid dalam Public Live Expose 2021, Rabu (8/9).
Sementara untuk Wika Reality yang bergerak di bidang pengembangan properti akan disiapkan untuk go public pada 2023. Kemudian Wika Rekayasa Konstruksi yang bergerak di bidang kontraktor dijadwalkan IPO pada 2024.
Seperti diketahui, rencana anak usaha WIKA untuk IPO ini sejalan dengan rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN Erick Thohir pernah mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan sejumlah perusahaan BUMN, serta anak dan cucunya untuk bisa melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia mengatakan hal tersebut akan dilakukan bertahap dalam tiga tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
"Di pipeline, saya enggak mau bilang angka fix-nya, nanti dicari-cari. Tapi ada 8 sampai 12 yang kita akan go public kan. 8 sampai 12 ini kita siapkan untuk 2021, 2022, 2023. Insyaallah dengan kerja keras kami dan dukungan OJK, bursa dan seluruh penganut kebijakan ini bisa kita jalankan sesuai dengan target yang dicanangkan," ujar Erick di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Kamis (4/2).
Gedung Wijaya Karya Foto: instagram/@ptwijayakarya
Meski demikian, Erick menyatakan rencana listing tersebut bukan sekadar ajang gagah-gagahan. Erick akan memastikan bahwa perusahaan BUMN yang akan melantai di bursa saham benar-benar memiliki fundamental dan kerberlanjutan bisnis yang potensial.
Sebab seperti diketahui saat ini sudah ada 28 perusahaan BUMN yang go public. Sayangnya empat BUMN di antaranya memiliki kinerja yang kurang baik.
ADVERTISEMENT
"Karena saya tahu ada empat (perusahaan bumn) yang terengah-engah. Itu yang kita akan perbaiki juga. Karena jangan hanya sekadar listing, tetapi kuncinya tadi bersaing dan suistainbility-nya," ujar Erick.
Erick meyakinkan bahwa perusahaan yang disiapkan untuk go public merupakan perusahaan-perusahaan sehat yang mempunyai strategi jangka panjang. Menurut Erick banyak perusahaan BUMN saat ini dinilai ‘seksi’ karena memiliki road map atau strategi jangka panjang yang jelas dan menjanjikan dari segi bisnisnya.