TIIWG G20 Sepakat Percepat Bantu Pemulihan Arsitektur Kesehatan Global

7 Juli 2022 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pelaksanaan pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group Meeting G20 di Surakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pelaksanaan pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group Meeting G20 di Surakarta. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20 di Surakarta, Jawa Tengah, menyepakati upaya percepatan pemulihan arsitektur kesehatan global sebagai upaya atau respons penanganan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sidang terkait respons perdagangan, investasi, dan industri terkait pandemi dan arsitektur kesehatan global dipimpin oleh Direktur Jenderal Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono, selalu Chair of TIIWG G20.
Djatmiko mengatakan pandemi COVID-19 menjadi tantangan kesehatan global saat ini. Sehingga hal itu menjadi isu prioritas yang perlu dibahas dalam sidang demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Pada saat ini, menanggapi pandemi dan mempercepat pemulihan ekonomi yang tangguh, berkelanjutan dan inklusif, kita perlu mendorong koherensi kebijakan antara perdagangan, investasi, dan industri," ujar Djatmiko dalam pembukaan sidang sesi kedua ini melalui keterangan tertulis, Kamis (7/7).
Indonesia dalam Presidensi G20 ini mengundang anggota G20 dengan maksud membahas, mengidentifikasi, memastikan ketersediaan produksi, distribusi dan transfer teknologi untuk vaksin yang aman, terjangkau, setara, serta barang penting terkait lainnya untuk mempercepat keberlanjutan dan pemulihan ekonomi global yang inklusif.
ADVERTISEMENT
Menurutnya hal itu selaras dengan pembangunan arsitektur kesehatan global yang lebih baik sehingga tercapainya tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Perwakilan dari World Trade Organization (WTO), Marc Bacchetta, menyampaikan terdapat kecenderungan terjadinya pandemi yang lebih buruk lagi di masa depan apabila berkaca kepada siklus yang terjadi ratusan tahun belakangan. Hal itu disebabkan ketidakmerataan distribusi vaksin COVID-19 karena ada perbedaan tingkat teknologi, serta penelitian dan pengembangan di antara negara-negara di dunia.
TRIPs (Agreement on Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights) WTO memutuskan bahwa negara-negara yang paling membutuhkan vaksin akan diprioritaskan dan mengimbau solidaritas dari negara-negara lain terkait dengan pemerataan ketersediaan vaksin. Diperlukan adanya rencana konkret untuk memproduksi vaksin secara kolaboratif dan sedapat mungkin pada tingkat regional atau multilateral," ujar Bacchetta dalam paparannya.
ADVERTISEMENT
Terdapat beberapa dukungan yang berasal anggota WTO yaitu deklarasi menteri tentang tanggapan WTO terhadap pandemi COVID-19 dan kesiapsiagaan untuk pandemi di masa depan, serta keputusan menteri tentang perjanjian aspek hak kekayaan intelektual yang terkait dengan perdagangan.
Negara anggota G20, khususnya Indonesia, berharap TIIWG dapat fokus terhadap pemulihan dampak dari pandemi COVID-19 yang sedang dihadapi global. Investasi yang inklusif memiliki hubungan erat dengan kesehatan, sehingga kerja sama antara pemerintah atau warga negara yang sudah terjalin baik ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik.