Tiket Transportasi di Jakarta Akan Terintegrasi, MRT Urus Izin ke BI

2 Juli 2020 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas membantu penumpang saat menempelkan kartu tiket MRT. Foto: Darin Atiandina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membantu penumpang saat menempelkan kartu tiket MRT. Foto: Darin Atiandina/kumparan
ADVERTISEMENT
Integrasi moda transportasi di Jabodetabek bakal dijalankan setelah adanya penandatangan kerja sama antara PT MRT Jakarta (MRTJ), PT Transportasi Jakarta (TJ), PT Jakarta Propertindo (Jakpro), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ) pada Selasa (30/6).
ADVERTISEMENT
Dalam kerja sama tersebut, MRT Jakarta bakal mendapatkan tugas terkait tiket. Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, langkah yang bakal dilakukan untuk mewujudkan hal itu adalah berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI).
“MRT Jakarta diberikan mandat untuk memimpin ruang diskusi, komunikasi dengan Bank Indonesia, dan instansi terkait sehubungan dengan kewajiban izin-izin serta lisensi,” kata William saat Forum Jurnalis MRT Jakarta yang disiarkan secara virtual, Kamis (2/7).
William menjelaskan, integrasi tiket itu mensyaratkan setidaknya dua izin yang harus dimiliki oleh operator. Dua izin itu harus dibicarakan dengan BI.
“Memang saat ini untuk menjadikan integrasi tersebut ticketing bisa berjalan dengan bagus ada 2 jenis izin yang dibutuhkan, adalah izin sebagai penerbit kartu dan itu sudah dipunyai oleh KCI dan MRT dan izin sebagai payment gateway dan itu yang perlu diurus dan kita akan melakukan pengurusan ini,” ujar William.
Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Dalam perjanjian ini disepakati akan dibentuk Perusahaan Patungan di mana tiga BUMD DKI (MRTJ, TJ, dan JAKPRO) masing-masing memiliki saham sebesar 20 persen. Sedangkan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (sebuah JV antara PT Kereta Api Indonesia dan PT MRT Jakarta) memiliki saham sebesar 40 persen. Perusahaan Patungan akan menunjuk konsultan untuk melakukan studi terkait sistem integrasi pembayaran antar moda yang paling tepat bagi Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, Perusahaan Patungan juga akan melakukan beauty contest untuk memilih Strategic Partner, yang akan bekerja sama dengan Perusahaan Patungan dalam mewujudkan integrasi pembayaran antar moda transportasi. Nantinya integrasi ini akan menggunakan metode electronic fare collection (EFC).