Tim Ekonomi Jokowi Merapat Lagi ke Istana Bahas Upaya Penguatan Rupiah

4 September 2018 9:44 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dolar-Rupiah (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah menteri dan pejabat bidang ekonomi dan keuangan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla, merapat ke Istana Kepresidenan untuk membahas upaya-upaya penguatan nilai tukar rupiah (kurs). Ini merupakan pertemuan yang kedua kali dalam dua hari terakhir.
ADVERTISEMENT
"Soal kurs, soal perkembangan terakhir," ungkap Menko Perekonomian, Darmin Nasution, menjawab pertanyaan wartawan sebelum rapat, soal agenda pertemuan yang dipimpin langsung oleh Presiden, Selasa (4/9).
Selain Darmin, pertemuan ini juga dihadiri oleh Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustruan Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Ignasius Jonan, dan Menhub Budi Karya Sumadi.
Hadir juga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua OJK Wimboh Santoso, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Pertemuan mereka berlangsung tertutup.
Rapat dijadwalkan dimulai pada pukul 09.00 WIB. Jokowi pada rapat kali ini rencananya didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menko Perekonomian Darmin Nasution (Foto:  Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Darmin Nasution (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
Sebelumnya, rapat terkait nilai tukar rupiah (kurs) juga diadakan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (3/9).
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan kemarin, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, pelemahannilai tukar rupiah tak lain karena sentimen negatif dari kondisi perekonomian global, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Bahkan, hasil uji ketahanan (stress test) OJK menunjukkan, kondisi perbankan masih dinilai aman.
"(pasar) Kita kan biasa volatile. Ini kondisinya perbankan aman. Ini Insyaallah temporary, sementara. Ini kan karena sentimen negatif (dari pasar global)," ujar Wimboh di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/9).
Mengutip data perdagangan Reuters, Selasa (4/9), dolar AS dibuka di Rp 14.810. Dolar AS terus naik hingga mencapai posisi tertingginya pagi ini di Rp 14.840.