news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tingkat Keterisian Kantor di Area Bisnis Jakarta Diprediksi Mulai Naik

28 Februari 2019 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung perkantoran di Jakarta Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gedung perkantoran di Jakarta Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Tingkat keterisian perkantoran di area Central Business District (CBD) di Jakarta pada tahun ini diprediksi mencapai 73 persen, atau naik 0,7 persen dibandingkan tahun 2018. Proyeksi ini berdasarkan hasil kajian agen properti online, Spacestok.
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer Spacestock, Leonard Hartono, mengatakan tingkat keterisian perkantoran area CBD di Jakarta di 2018 hanya 72,9 persen. Pencapaian itu merupakan rekor tingkat keterisian terendah selama 20 tahun terakhir.
"Tahun 2019 ini merupakan awal pemulihan. Persentase okupansi tahun ini naik 0,7 persen dibanding tahun lalu," bebernya saat ditemui di Satrio Tower, Jakarta, Kamis (28/2).
Menurut dia, tingkat keterisian yang buruk di 2018 disebabkan jumlah gedung perkantoran di Jakarta yang dibangun sejak 2014 begitu banyak. Adapun gedung perkantoran itu selesai dibangun pada rentang waktu 2015-2018.
Saat itu, developer berbondong-bondong membangun gedung perkantoran di Jakarta, karena di tahun 2013 tingkat keterisian perkantoran di area CBD mencapai 98 persen. Ketika itu, penyewaan gedung perkantoran dianggap bisnis menjanjikan.
Potret Jalanan dan Gedung Bertingkat di Semanggi. Foto: Reuters/Beawiharta
"Tapi dalam 4 tahun terakhir, 2015-2018, peningkatan suplai perkantoran meningkat 4 kali lipat dibandingkan jumlah permintaan eksisting," kata Leonard.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan pada tahun 2019 ini, investor yang berinvestasi dengan membangun gedung perkantoran di area CBD sudah mulai berkurang, dari semula 460 ribu meter persegi per tahun di 2018, kini menjadi 150 ribu meter persegi per tahun.
"Dengan perkiraan pertumbuhan demand seperti tahun-tahun sebelumnya, karena jumlah suplai gedung baru yang slowing down, makanya perkiraan kenaikan tingkat keterisian ini muncul," ucapnya.