Tiphone Tunggak Bayar Bunga Obligasi, Sahamnya Disetop BEI untuk Ketiga Kali

14 Juli 2020 14:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengguna smartphone yang menjadi pangsa pasar bisnis Tiphone. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengguna smartphone yang menjadi pangsa pasar bisnis Tiphone. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia atau BEI kembali memperpanjang penghentian sementara (suspen) perdagangan saham dan obligasi TELE pada Selasa (14/7) hingga pengumuman selanjutnya dari bursa. Salah satu penyebabnya, PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) kembali menunggak pembayaran bungan obligasi.
ADVERTISEMENT
"Bursa memutuskan untuk melakukan perpanjangan penghentian sementara Perdagangan Efek (saham dan obligasi) PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk. (TELE, TELE01CCN2, TELE01BCN3, TELE02CN2) di Seluruh Pasar terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek tanggal 14 Juli 2020, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," demikian dikutip dari keterbukaan informasi BEI.
Ini merupakan penghentian sementara perdagangan saham dan obligasi TELE yang ketiga kalinya. Pertama kali pada 10 Juni 2020, lalu diperpanjang untuk kedua kali pada 22 Juni 2020.
Tiphone merupakan pedagang ritel ponsel dan pulsa, yang menjalankan bisnis melalui empat entitas anak. Yakni PT Telesindo Shop, PT Simpatindo Multi Media, PT Perdana Mulia Makmur dan PT Poin Multi Media Nusantara
Mengutip surat Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Nomor KSEI-7317/DIR/0720, disebutkan TELE belum menyetorkan dana pembayaran bunga bunga ke-15 obligasi BKLJ I Tiphone tahap II tahun 2016 seri C ke rekening KSEI. Padahal dana tersebut seharusnya dibayarkan kepada pemegang obligasi pada Selasa, 14 Juli 2020 hari ini.
ADVERTISEMENT
"Bersama ini kami sampaikan bahwa pembayaran bunga kepada pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening yang seharusnya dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2020 ditunda," tulis Direktur KSEI, Syafruddin di surat tertanggal 13 Juli 2020 itu.
RUPS PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk Foto: Ela Nurlaela/kumparan
Pada 2016 Tiphone menerbitkan obligasi BKJL I Tiphone Tahap II dengan nilai pokok Rp 700 miliar. Obligasi tersebut terdiri dari 3 seri, yakni Seri A sebesar Rp 334 miliar dengan bunga obligasi sebesar 9,15 persen per tahun.
Obligasi Seri B sebesar Rp 256 miliar dengan bunga obligasi sebesar 9,50 persen per tahun. Serta obligasi Seri C sebesar Rp 110 miliar dengan bunga obligasi sebesar 10,65 persen per tahun. Jangka waktu obligasi Seri C ini adalah 5 tahun sejak tanggal emisi. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh sebesar 100 persen dari pokok obligasi Seri C pada saat tanggal jatuh tempo.
ADVERTISEMENT
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulanan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 14 Januari 2017. sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing obligasi, yakni pada 24 Oktober 2017 untuk obligasi seri A, 14 Oktober 2019 untuk obligasi Seri B, dan 14 Oktober 2021 untuk obligasi Seri C