Tips Bos Bukalapak untuk Peserta Kartu Prakerja yang Tertarik Wirausaha

27 Juli 2020 17:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Selain sebagai salah satu jaring pengaman sosial, program Kartu Prakerja kini juga ditujukan oleh pemerintah sebagai salah satu wadah untuk mengembangkan dunia kewirausahaan.
ADVERTISEMENT
Tujuan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020 sebagai pengganti Perpres Nomor 36 tahun 2020 yang mengatur tentang program Kartu Prakerja. Sebagai tindak lanjut atas Perpres tersebut, manajemen pelaksana program Prakerja kemudian menggandeng platform jual beli online, salah satunya Bukalapak.
CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, menegaskan bahwa perusahaannya membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi peserta Prakerja yang tertarik untuk wirausaha. Mereka menyediakan laman khusus Prakerja di situs Bukalapak.
Rachmat juga mengatakan, perusahaannya tidak memberikan syarat yang muluk-muluk kepada peserta yang ingin bergabung sebagai mitra.
"Platform kami menyediakan tempatnya, pasarnya, jadi semua yang memenuhi syarat silakan membuka lapak. Syaratnya cuma dua, punya kemauan dan punya sinyal," jelas Rachmat dalam webinar Mulai Wirausaha Bersama Kartu Prakerja yang diselenggarakan kumparan dan BNI, Senin (27/7).
Founder Bukalapak, Achmad Zaky (kiri), dan CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin (kanan). Foto: Bukalapak
Ia kemudian membocorkan beberapa kriteria yang diperhatikan Bukalapak dalam meloloskan pengusaha menjadi mitra. Hal pertama yang ia lihat yakni kualitas produk yang dihasilkan peserta tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jadi pertama kalau orang pengin barangnya laku, si produsen ini harus memastikan produknya berkualitas dan dibutuhkan orang," sambungnya.
Adapun syarat selanjutnya, kata Rachmat, adalah bagaimana cara mereka melayani pembeli. Hal ini, menurutnya, juga tak kalah penting untuk dipelajari sebelum mulai membuka merchant.
"Misalnya orang kontak dia lama responsnya, atau dia taruh barang yang enggak ada. Sudah dipesan dia enggak kirim, pengirimannya rapi atau enggak," sambungnya.
Selain itu, deskripsi produk secara detail hingga patokan harga yang tepat, juga termasuk hal yang mesti diperhatikan sebelum membuka usaha sendiri.
Kendati begitu, ia juga tidak mengharuskan agar semua peserta prakerja tersebut membuka merchant sendiri. Apabila memang kesulitan memasarkan sendiri, mereka bisa memilih untuk mencari merchant yang bisa membantu menjual produknya.
ADVERTISEMENT
"Kita tanya mentalitasnya dulu mau apa tidak menjadi merchant. Kalau enggak mau dan enggak berbakat, dia harus cari jalan lain, menunjuk koperasinya, reseller atau dropshiper. Banyak, di Bukalapak sendiri ada komunitas lapak, nanti bisa dititipin di situ," jelasnya.