Tips Investasi ORI: Ditahan atau Dijual?

18 Februari 2021 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) di Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/12). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) di Bursa Efek Indonesia, Kamis (19/12). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Obligasi negara ritel (ORI) seri ORI017 dan ORI018 sudah melewati masa holding period. Artinya, pemilik ORI017 dan ORI018 sudah bisa memindahbukukan kepemilikan ORI tersebut atau dengan kata lain menjualnya. Adapun keunggulan ORI adalah tradable alias bisa diperjualbelikan kembali di pasar sekunder.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, ORI017 memiliki kupon sebesar 6,4 persen sementara ORI018 memiliki kupon 5,7 persen. Padahal saat ini tingkat suku bunga sedang berada dalam tren menurun. Terbaru, Bank Indonesia memutuskan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 3,5 persen.
Melihat tren penurunan suku bunga ini, Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan sebaiknya investor ORI bisa tetap mempertahankan portfolio dan tidak terburu-buru menjual.
“Saat suku bunga trennya menurun, pemilik obligasi termasuk ORI seharusnya justru memegang terus,” ujar Piter kepada kumparan, Kamis (17/2).
Piter Abdullah. Foto: Facebook/ @Piter Abdullah
Bahkan menurut Piter, jika ada investor lain yang menjual, justru sebaiknya dibeli. Sebab instrumen obligasi ritel yang sudah lebih dulu meluncur akan lebih atraktif.
Pasalnya, seri lama memiliki kupon yang lebih tinggi dibandingkan obligasi ritel baru yang kuponnya cenderung menurun mengikuti tren penurunan suku bunga. Di sisi lain, instrumen investasi lainnya seperti deposito juga kini mengalami tren penurunan suku bunga. Tidak lain karena suku bunga acuan BI menurun sehingga ini berpengaruh pada suku bunga perbankan.
ADVERTISEMENT
“Bahkan kalau ada yang jual, dibeli. Karena obligasi yang lama kuponnya masih tinggi. Sementara suku bunga bank semakin menurun. Lebih menguntungkan pegang obligasi atau ORI daripada deposito,” tutupnya.