Tips Investasi Reksa Dana buat Pemula

24 Mei 2018 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi investasi (Foto: Stevepb via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi investasi (Foto: Stevepb via Pixabay)
ADVERTISEMENT
Saat ini, tak sedikit kalangan muda yang mulai menyadari arti penting dari berinvestasi. Mereka sudah mulai mengambil langkah untuk mengalokasikan sebagian dari pendapatan yang diperoleh pada beberapa produk investasi, salah satu termasuk di dalamnya adalah reksa dana.
ADVERTISEMENT
Investor pemula, apalagi anak-anak muda yang masih minim pengalaman juga tak jarang bingung saat hendak memulai investasi reksa dana.
Untuk itu, Presiden Direktur Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) memberi sejumlah tips saat ditemui di Gedung Manulife Learning Center, Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Kamis (24/5).
"Pertama, mulailah dari reksa dana yang sederhana, yang paling rendah risikonya, yaitu reksa dana pasar uang," tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa berinvestasi di reksa dana pasar uang memiliki return yang lebih baik, yakni sekitar 4% hingga 5% dibandingkan tabungan. Selain itu, lanjutnya, berinvestasi di reksa dana pasar uang juga memiliki risiko yang sama dengan tabungan.
"Itu aja dulu. Jumlah dana yang bisa dimasukan ke reksa dana pasar uang juga relatif kecil, bisa mulai Rp 10 ribu. Pergerakannya juga cukup stabil. Kali di Manulife namanya Manulife Dana Kas (MDK)," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setelah dirasa nyaman dan sudah mengerti pola permainan investasi, dia kemudian menyarankan para investor muda yang pemula untuk meningkatkan jenis investasi reksa dananya. Kriteria yang harus ditetapkan dalam hal ini adalah jangka waktu dan tujuan investasi.
"Nanti setelah dia nyaman, baru coba main di reksa dana yang 'kakaknya', seperti pendapatan tetap. Nanti kalau sudah ahli lagi baru dinaikin lagi ke campuran hingga akhirnya bisa ke saham. Jadi sebenarnya yang perlu dilakukan kalangan investor muda pemula ini adalah lakukan bertahap aja dulu. Enggak usah menuntut return yang besar tapi risikonya juga besar," tutupnya.