Tips Karier: 3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Setelah Wawancara Kerja

24 Januari 2020 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wawancara kerja Foto: Tim Gouw/unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wawancara kerja Foto: Tim Gouw/unsplash
ADVERTISEMENT
Setelah menjalani wawancara kerja, ada tiga hal yang tidak boleh dilakukan pelamar. Sebab, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap penilaian.
ADVERTISEMENT
Apa saja tiga hal tersebut?
Menambahkan Perekrut sebagai Teman di Media Sosial
Partnership Associate Kalibrr Derrel Marvianus, mengatakan media sosial merupakan sarana marketing yang baik. Tetapi, menambahkan perekrut sebagai teman di media sossi bukan hal yang baik.
“Tindakan ini bisa dirasakan mengganggu. Karena kebanyakan menggunakan media sosial sebagai sarana untuk memasang pendapat dan pemikiran pribadi di sana,” katanya saat dihubungi, Jumat (24/1).
Melakukan Follow Up Terlalu Sering
Cara melakukan follow up kepada rekruter juga memiliki andil terhadap berhasil atau tidaknya pelamar mendapat pekerjaan itu. Terlalu sering melakukan follow up tentu dapat mengganggu rekruter.
“Setelah melakukan follow up pertama, ada baiknya bersabar dan menunggu terlebih dahulu,” tambahnya.
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutter Stock
Pasif dan Putus Asa
ADVERTISEMENT
Para pelamar sebaiknya tidak pasif dan berlarut-larut dalam menunggu respons perekrut. Pelamar juga sebaiknya tidak bertindak gegabah dan terkesan putus asa.
Beberapa hal yang perlu dihindari untuk dilakukan adalah mencecar perekrut dengan e-mail atau telepon. Ataupun menunjukkan bahwa kamu rela melakukan apa saja untuk mendapat pekerjaan.
“Jika perusahaan memang memutuskan untuk tidak melanjutkan lamaran kamu, berlapang dada lah dan kirimkan sebuah e-mail berisikan ucapan terima kasih karena telah bersedia mempertimbangkanmu. Selain itu bisa juga meminta untuk berbagi feedback, agar kamu bisa memperbaiki kekurangan dan mematangkan langkah di pencarian kerja selanjutnya,” pungkasnya.